TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 20 anggota organisasi relawan Joko Widodo, Sedulur Jokowi, menemui Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Oesman Sapta Odang di Gedung Nusantara III Lantai 8, Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018. Pembicaraan mereka tertutup untuk media.
Pertemuan berlangsung sekitar 45 menit. Wakil Sekretaris Jenderal Sedulur Jokowi, Sisca Rumondor, mengatakan ada banyak hal yang mereka sampaikan kepada Oso, sapaan akrab Oesman. "Macam-macam, persoalan di daerah. Seperti soal guru dan pertanian," kata dia usai pertemuan.
Baca: JK: Dukung Pak Jokowi, Kalau Ibu Puan Mau Kita Dukung Juga
Sedulur Jokowi juga meminta kesediaan Ketua Umum Partai Hanura itu untuk menjadi dewan kehormatan, namun belum dijawab oleh Oso. Sisca menuturkan Sedulur Jokowi berdiri sejak 2004, sejak Jokowi menjabat sebagai wali kota Solo.
Namun, kelompok relawan ini sempat vakum. "Makanya kami bangkit kembali dan meremajakan kembali organisasi ini untuk mendukung bapak untuk dua periode," ucapnya. Dia tidak menyebut jumlah anggota Sedulur Jokowi, namun menurutnya, cabangnya sudah ada di 34 provinsi di Indonesia.
Simak: Diajak Berkoalisi dengan Jokowi untuk Pilpres 2019, PAN Cuek
Untuk mengulang suksesnya pencalonan Jokowi di tahun depan, Sedulur Jokowi ingin dekat dengan rakyat. Bulan lalu, ujar Sisca, kelompok ini keliling Indonesia timur. Mereka membantu masyarakat yang terkena bencana. "Kalau ndak kenal enggak sayang," kata dia.
Meski sebagai relawan Jokowi, namun Sedulur Jokowi mengaku belum bertemu dengan Presiden Jokowi secara resmi. Mereka merencanakan pertemuan bulan depan dengan Jokowi. Sisca menegaskan bahwa Sedulur Jokowi adalah kelompok relawan yang serius dan tidak main-main. Organisasi ini aktif kembali pada April 2018.