TEMPO.CO, Jakarta-Deklarator Koalisi Umat Madani Eggi Sudjana berharap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dapat berdampingan dengan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dalam pemilihan presiden 2019. "Kami menginginkan adanya gabungan Pak Prabowo dan Pak Amien. Tinggal dibicarakan siapa yang ikhlas presiden, siapa wapres," kata Eggi kepada Tempo, Ahad, 1 Juli 2018.
Eggi menilai perpaduan antara Prabowo-Amien dapat mempersatukan umat. Sebab, menurutnya, Amien dan Prabowo tak dapat maju sendiri-sendiri lantaran terkendala syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
Baca: Prabowo Segera Bertemu Petinggi PKS dan PAN Bahas Cawapres
Namun, kata Eggi, koalisi PAN dan Gerindra akan dapat memenuhi syarat ambang batas itu. PAN memiliki suara 8,6 persen di Dewan Perwakilan Rakyat, sedangkan Gerindra mengantongi 13 persen suara legislatif.
Eggi dan Koalisi Umat Madani sebelumnya mendeklarasikan Amien Rais sebagai calon presiden 2019. Koalisi meminta Ketua Dewan Kehormatan PAN itu turun gunung menjadi penantang calon presiden inkumben Joko Widodo.
Eggi menilai Amien bisa mempersatukan umat karena sudah senior. Kendati begitu, dia menyadari Prabowo lebih memiliki modal suara dan telah menyiapkan pencapresan sejak lama ketimbang Amien Rais.
Simak: Tetap Dukung Prabowo, Gerindra Tutup Peluang Usung Amien Rais
Mantan politikus Partai Persatuan Pembangunan ini mengatakan akan menerima apa pun keputusan Amien dan Prabowo soal posisi capres-cawapres itu. "Kalau Pak Prabowo enggak mau dan Pak Amien mau jadi wapresnya, kami tidak apa-apa," kata Eggi.
Eggi mengklaim Amien Rais sudah sepakat dideklarasikan sebagai capres penantang Jokowi di pilpres 2019. Amien sebelumnya mengemukakan berencana maju sebagai calon presiden melalui rapat kerja nasional PAN.
Amien mengaku terinspirasi dari Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia yang menjabat di usia 92 setelah mengalahkan calon inkumben. Menurut Eggi Sudjana, Amien menjadi lebih percaya diri dengan adanya deklarasi yang dia lakukan itu.