INFO NASIONAL - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan (Zulhasan) bersyukur Pilkada serentak di 117 daerah, pada 27 Juni 2018, berlangsung aman dan damai tanpa ada hal-hal yang tak diinginkan. "Ini kemenangan demokrasi dan kemenangan seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya kepada media, di Jakarta, 28 Juni 2018.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengucapkan terima kasih kepada KPU, Bawaslu, aparat keamanan, dan semua pihak yang terlibat dalam Pilkada. “Mereka perlu diapresiasi karena bertugas dengan baik,” tuturnya.
Zulhasan menegaskan bagi calon-calon yang terpilih, menang dalam Pilkada, diharapkan mengemban amanah dan menunaikan janji yang disampaikan saat kampanye. “Calon kepala daerah yang terpilih harus mewujudkan janji kampanye dan melayani masyarakat, mereka jangan sampai berpikir jabatan yang diraih untuk meraih kekayaan,” ucapnya.
Kepada media, pria asal Lampung itu menuturkan selain ditentukan oleh figur yang dikehendaki rakyat, kemenangan calon dalam Pilkada juga karena mesin partai politik pendukung benar-benar bekerja. Di beberapa daerah diakui peran tokoh agama sangat menentukan. Di daerah yang nuansa keislamannya sangat kuat, Zulhasan menyebut imbauan ulama didengar masyarakat.
“Imbauan ulama juga menjadi faktor kemenangan,” ujarnya. “Jadi, keliru kalau partai politik memusuhi ulama,” katanya. Tokoh agama non-Muslim di daerah-daerah Indonesia timur pun disebut juga punya pengaruh dalam keterpilihan calon dalam Pilkada di sana.
Dalam Pilkada 2018, koalisi yang terbangun sangat beragam. Tak terbatas ideologi dan agama. Melihat hal yang demikian, Zulhasan membenarkan Pilkada 2018 tak bisa hanya dibentuk koalisi yang kaku. Koalisi yang terbangun disebut sebagai kombinasi yang besar. Koalisi yang terjadi, menurut dia, sebagai bentuk saling membutuhkan antara partai yang satu dengan partai lain. “Dukungan berbaur sehingga koalisi tanpa batas tak bisa dihindari,” ucapnya.
Meski dalam Pilkada ada kemenangan kepala daerah, gubernur, yang merupakan salah satu kader partai pengusung salah satu calon Presiden, tapi menurut Zulhasan kemenangan itu belum tentu berpengaruh pada kemenangan di Pemilu Presiden. “Tidak otomatis,” ujarnya. Hal demikian disebut hanya sebagai salah satu faktor. Dalam Pilpres masih akan ditentukan oleh koalisi yang besar.
Ketika ditanya sosok Presiden dalam Pilpres 2019, Zulhasan mengatakan bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang berjiwa patriot yang bisa menjadikan Indonesia berdaulat, adil, makmur, dan setara. “Presiden harus mempunyai visi dan tim yang kuat,” tuturnya. Presiden yang akan datang dikatakan harus mempunyai pandangan untuk kepentingan Merah-Putih. “Semua kepentingan untuk rakyat Indonesia,” katanya. (*)