TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menjelaskan, hasil pemilihan kepala daerah serentak 2018 tidak otomatis berkaitan dengan pemilihan presiden 2019. "Ada yang menanyakan, apakah pilkada ini otomatis berkaitan langsung dengan pilpres. Jawabannya, iya dan tidak," ucap SBY di kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Juni 2018.
SBY berujar, superstar atau bintang dalam pemilihan kepala daerah bukanlah partai politik, tapi sosok calon bupati, wali kota, dan gubernur beserta wakilnya. Partai politik yang meraih kemenangan besar sekarang ini, tutur dia, tidak otomatis menang besar pula dalam pemilihan legislatif tahun depan.
Baca:
Jusuf Kalla Tegaskan Tak Bicara Politik dengan...
Pantau Quick Count Pilkada Serentak 2018, SBY...
Pilkada serentak 2018 kerap disebut sebagai acuan partai politik untuk pemilihan presiden 2019. Perhelatan gelombang ketiga dengan jumlah pemilih terbesar ini sering kali dipandang sebagai ajang partai-partai mengukur elektabilitasnya menyongsong pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019. Pilkada 2018 berlangsung di 171 daerah dengan melibatkan 570 pasangan calon dan 152 juta pemilih.
Partai Demokrat mengklaim meraih lebih dari 35 persen kemenangan yang ditargetkan. Beberapa pilkada yang dimenangi Demokrat di antaranya pemilihan Gubernur Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Keberhasilan pilkada tahun ini, ujar SBY, akan menjadi motivasi dan semangat untuk berjuang pada pilpres tahun depan. "Ini meningkatkan moril dan insya Allah kami akan berjuang lagi tahun depan."
Baca:
Telepon Khofifah, SBY Ucapkan Selamat dan...
SBY Sebut Rumah Deddy Mizwar Digeledah M...
Menurut SBY, banyaknya kandidat kepala daerah Partai Demokrat yang menang saat ini tidak berarti membuat perjuangan selesai. Kemenangan pilkada tak lantas memastikan Demokrat akan menang pada pemilu tahun depan. "Tidak boleh begitu, kami akan berjuang habis-habisan," tutur Presiden RI keenam ini.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan pilkada serentak 2018 akan menjadi salah satu penentu koalisi dalam pilpres 2019. Seusai pilkada ini serta menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, Agustus nanti, ucap dia, akan menjadi hari yang mendebarkan. "Ini menjadi salah satu batu ujian siapa berkoalisi dengan siapa. Akan ramai sekali," tutur Hinca pada kesempatan berbeda.