TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menargetkan memenangi pemilihan gubernur di mayoritas provinsi yang menggelar pilkada serentak 2018. Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan partainya menargetkan kemenangan di setidaknya 8 provinsi.
"Berdasarkan perhitungan Demokrat selama ini, kami bisa mencapai 50 persen dari pilgub yang kami ikuti," kata Ferdinand di DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 27 Juni 2018.
Baca: Pantau Quick Count, NasDem: Ridwan Kamil, Ganjar, Khofifah Menang
Partai Demokrat memiliki 13 kader yang menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur yang berlaga di 17 provinsi. Calon-calon itu antara lain calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, calon gubernur NTT Benny K. Harman, calon gubernur Papua Lukas Enembe, calon wakil gubernur NTB Siti Rohmi Djalilah, dan lainnya.
Ferdinand mengatakan Demokrat berharap memenangi pilgub di kelima provinsi tersebut. Jika secara keseluruhan, plus pemilihan bupati dan wali kota, Demokrat menargetkan kemenangan sebesar 35-40 persen.
Kemenangan di pilkada ini, kata Ferdinand, akan sangat berpengaruh sebagai bekal menyongsong pemilihan presiden tahun depan. Menurut dia, konstelasi politik nasional sangat mungkin berubah dengan adanya pergeseran-pergeseran hasil pilkada hari ini.
Baca: Quick Count Pilkada 2018 di Jawa Timur, Khofifah - Emil Unggul
Ferdinand merujuk pada proyeksi hasil pilgub Jawa Timur dan Jawa Barat. Di Jawa Timur yang sebelumnya menjadi basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa, calon yang diusung Demokrat justru diperkirakan menjadi pemenang.
Di pilgub Jatim, Demokrat mengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Sejumlah sigi lembaga survei belakangan ini mengunggulkan keduanya dari pesaingnya, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Baca: Quick Count: Ridwan Kamil, Ganjar, Khofifah Unggul Sementara
Adapun di Jawa Barat, pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi yang diusung Demokrat juga berpeluang menang. Elektabilitas keduanya berkejaran dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung koalisi PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Hanura.
Padahal, Jawa Barat biasanya menjadi kantong suara Partai Keadilan Sejahtera. Namun elektabilitas pasangan calon yang diusung PKS dan Partai Gerindra, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, berkisar di angka 5 persen menurut lembaga survei. "Sekarang ini kalau kami lihat calon yang didukung Demokrat hampir bisa kita katakan menjadi pemenang, dan ini mengubah konstelasi politik nasional," kata Ferdinand.
Simak quick count pilkada 2018 di sini