TEMPO.CO, Oslo - Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan berkomitmen menjaga hutan Provinsi Papua Barat seluas 9.730.550 hektar atau 90 persen dari luas wilayah yang seluas 143.076 kilometer. “Hutan di Papua Barat kurang lebih setara 200 kali Kota Oslo,” kata Dominggus saat memaparkan konsep pembangunan provinsi konservasi dalam seminar tentang Hutan Tropis di Hotel Scandic Holberg, Oslo, Norwegia, Selasa, 26 Juni 2018.
Provinsi Papua Barat mendeklarasikan diri sebagai provinsi konservasi sejak 2015 lalu. Provinsi dengan julukan Kepala Burung Kasuari itu berkontribusi sebesar 8,12 persen terhadap luas hutan hujan tropis di Indonesia. Ekosistem di Papua Barat menyimpan berbagai keanekaragaman hayati dari kawasan Asia maupun Australia. Menurut Dominggus, hutan tanah Papua merupakan sumber inspirasi budaya dan kehidupan masyarakat adat.
Baca: 6 Spesies Cendrawasih Unik Ini Ada di Tambrauw, Papua Barat
Selain untuk masyarakat lokal, Dominggus mengatakan hutan Papua Barat berkontribusi terhadap masyarakat global karena menyimpan sekitar 1.320 juta metrik ton karbon. “Ini akan bermanfaat jika dijaga dengan baik,” ujarnya. Tak cuma di wilayah daratan, kekayaan Papua Barat juga tersebar di wilayah perairan. Papua Barat memiliki terumbu karang dan spesies ikan sekitar 75 persen dari populasi ikan dan terumbu karang di dunia.
Provinsi Papua Barat yang memekarkan diri pada 2003 itu juga memiliki 438.252 hektar mangrove atau hampir 10 kali luas kota Oslo. Pemerintah dan masyarakat Papua Barat berkomitmen menjaga sekitar 25 persen area konservasi dataran dan 11 hutan lindung dengan luas 3,2 juta hektar atau 32 persen luas dataran.
Baca: Menemukan Tank Perang Dunia II di Hutan Tambrauw Papua Barat
Dominggus menyebutkan sekitar 17 kawasan konservasi perairan dan laut dengan luas 4,2 juta hektar. “Hampir semua kawasan ini masih dalam keadaan baik, yang merupakan sumber dan cadangan pangan yang penting bagi masyarakat Papua,” kata Kepala Adat Suku Arfak itu.
Sekitar 1,1 juta penduduk Papua Barat menggantungkan diri pada sumber daya alam yang kaya tersebut. Namun, sekitar 25 persen penduduk masih terkategori miskin berdasarkan indeks pembangunan manusia.
Ironisnya lagi, Provinsi Papua dan Papua Barat menjadi provinsi termiskin di Indonesia meskipun hidup di tanah dengan hutan dan mineral yang kaya. “Ironi ini menjadi tantangan besar kami untuk menjaga harta kekayaan kami yang tersisa sangat besar,” ujar Dominggus.