TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meyakini pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2018 yang akan berjalan lancar. Salah satu alasannya, JK mengatakan koalisi partai politik dalam pilkada serentak lebih cair. "Tidak ada poros nasional di Pilkada itu. Tidak ada sentimen menyeluruh, cair itu koalisi-koalisi," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018.
Banyak partai yang berseberangan ketika Pemilihan Presiden 2014 malah berkoalisi. Sebut saja, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pemilihan gubernur Jawa Timur. Tiga partai ini mengusung Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Padahal dalam pemilihan presiden Gerindra-PKS ada di kubu yang berbeda dengan PDIP.
Baca Juga:
Baca: JK Tegaskan Tidak Bicara Politik dengan SBY.
Di sisi lembaga penyelenggara, JK mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuat peraturan yang ketat dalam pilkada kali ini. Pun Polri dan TNI yang siap menjaga keamanan selama pilkada berlangsung. "Kemudian Masyarakat juga sudah lebih memahami arti demokrasi. Karena itulah maka saya yakin akan berlangsung dengan aman," ujarnya.
Kalla menjelaskan masyarakat tidak perlu khawatir dengan netralitas TNI-Polri. Ia beralasan ada Badan Pengawas Pemilu dan media massa yang bisa memantau jalannya pilkada serentak.
Simak juga: SBY Bertemu JK, Demokrat Sebut Ada Peluang Koalisi di Pilpres.
JK mencontohkan pencopotan Brigadir Jenderal Hasanudin sebagai wakil kepala kepolisian daerah Maluku lantaran diduga terlibat dalam kampanye salah satu kandidat. "Kalaupun ada itu terbukti ambil tindakan. (Contoh) Wakapolda Maluku kan laporan langsung diambil tindakan," ucapnya. Makanya, JK optimistis pilkada serentak lancar.