TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menegaskan dukungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno.
Basarah mengatakan Jokowi sudah dua kali memanggil dirinya dan calon wakil gubernur dari PDIP, Puti Guntur Soekarno. Pertemuan itu berlangsung pada 13 Februari 2018 dan 14 Mei 2018. "Bahkan beliau memberikan arahan-arahan dan petunjuk cara untuk memenangkan pilgub Jawa Timur," kata Basarah.
Baca juga: Khofifah-Emil Bisa Unggul Tipis di Jawa Timur Menurut Survei
Menurut Basarah, Jokowi tak mendukung calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Alasannya, kata dia, Jokowi kecewa karena Khofifah meninggalkan jabatan Menteri Sosial. Jokowi juga tegas menyatakan tidak pernah ada instruksi mendukung Khofifah.
Pernyataan Basarah ini membantah pernyataan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang mengatakan Jokowi menugaskan dirinya memenangkan Khofifah dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2018.
Airlangga, yang berbicara dalam acara kampanye akbar terakhir pasangan Khofifah-Emil Dardak di Probolinggo, Sabtu, 23 Juni 2018, mengatakan, meski Jokowi adalah kader PDIP, arahan pemenangan dalam pemilihan gubernur Jawa Timur justru untuk Khofifah.
Menurut Basarah, pernyataan Airlangga itu memanas-manasi perasaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Pernyataan itu menyinggung perasaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan mengarah pada upaya adu domba antara Bu Mega dengan Pak Jokowi," kata Basarah dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Juni 2018.
Baca juga: Survei Pilkada Jawa Timur, Gus Ipul-Puti Guntur Unggul di Madura
Basarah berujar dia meyakini Jokowi sangat menghormati Bung Karno, Megawati, dan Guntur Soekarnoputra. Dia pun menyimpulkan Jokowi tak mungkin tidak mendukung Puti. Saat Puti Guntur belum diputuskan sebagai calon wakil gubernur, kata Basarah, mungkin saja Jokowi tak mendukung Gus Ipul dan Azwar Anas.
Basarah melanjutkan, jika Golkar loyal mendukung Jokowi, Airlangga seharusnya menjaga kondusivitas dan kekompakan antarpartai pendukung, terutama dengan Megawati sebagai ketua umum partai tempat Jokowi dibesarkan.