TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan akhirnya blak-blakan soal hasil pertemuan dia dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Senin (25/6) kemarin, Prabowo menyambangi kediaman Zulkifli di Jalan Widya Chandra IV Nomor 16, Jakarta Selatan.
Zulkifli mengatakan salah satu agenda dari pertemuan itu adalah soal bagi-bagi kekuasaan (power sharing). "Memang karena waktu tinggal satu bulan lagi, itu saya kira sudah masuk agenda pembicaraan," kata Zulkifli Hasan yang juga Ketua Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR), di Gedung DPR, Selasa, 26 Juni 2018.
Baca: Pertemuan JK-SBY, Demokrat: Ada Kemungkinan Membahas Koalisi
Meski begitu, sampai saat ini, PAN belum menentukan partai apa yang akan digandengnya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti. Padahal PAN dan Gerindra berkoalisi di Pemilihan Presiden 2014. Kala itu, mereka bersama PKS mengusung Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa.
Zulkifli pun meyakini pembahasan soal bagi kekuasaan juga mulai dilakukan semua partai politik. Apalagi, kata Zulkifli, pendaftaran untuk pemilihan presiden tinggal sebulan. KPU merilis jadwal pendaftaran pemilihan presiden bakal dilakukan pada 4-10 Agustus 2018.
Zulkifli mengatakan dalam pertemuan dengan Prabowo PAN tidak hanya membicarakan soal bagi kekuasaan saja. "Kami membicarakan konsep pemerintah nantinya akan dibawa kemana. Harus sama-sama memikirkan, membangunnya bagaimana. Harus di desain sama-sama," kata Zulkifli.
Simak juga: Presiden PKS Pertimbangkan Pencalonan Anies-Aher.
Sementara pertemuan Prabowo dengan Zulkifli Hasan belum mengerucutkan nama, Partai Keadlian Sejahtera (PKS) sudah mewacankan nama yang akan mereka usung dalam pemilihan presiden. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyodorkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher.