Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yahya Staquf Sadar Lawatannya ke Israel Ada Risiko Kontroversi

image-gnews
Mantan juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yahya Cholil Staquf menyapa para undangan usai dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018. TEMPO/Subekti.
Mantan juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yahya Cholil Staquf menyapa para undangan usai dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf mengatakan kehadirannya dalam forum global American Jewish Commitee (AJC) untuk menyatakan dukungan terhadap perjuangan Palestina. Ia pun menyadari risiko kehadirannya itu diklaim berbeda oleh pemerintah Israel.

"Ketika dihubungi untuk diundang saya tahu ada risiko kontroversi, tapi saya juga melihat bahwa di situ ada kesempatan karena ini platform untuk menyampaikan pesan," kata Yahya kepada Tempo, Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: Yahya Staquf: Pidato Saya Ditolak American Jewish Committee

Yahya sebelumnya diundang AJC menjadi salah satu pembicara dalam forum global yang diselenggarakan di Yerusalem itu. Ia mengisi kuliah umum dengan tema 'Shifting The Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation' di acara AJC. Dia memaparkan banyaknya konflik di dunia yang menjadikan agama sebagai senjata dan pembenaran.

Lawatan tersebut menuai polemik di dalam negeri. Banyak pihak menyebut Yahya tidak sensitif terhadap perjuangan rakyat Palestina. Kedatangannya juga dinilai bisa dipersepsi sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.

Salah satu klaim ini, misalnya, mencuat dari pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui akun Twitter-nya. Pada 14 Juni, Netanyahu mengunggah foto dirinya bersalaman dengan Yahya disertai teks yang berbunyi, "Sebuah pertemuan spesial di Yerusalem pada hari ini dengan Sekretaris Jenderal Nahdlatul Ulama. Saya sangat senang menyaksikan bahwa negara-negara Arab dan banyak negara Islam mendekat ke Israel."

Yahya mengatakan ia menyadari Netanyahu mungkin mempunyai kepentingan dalam pernyataan itu. Namun menurut dia, Netanyahu masih cukup sopan dengan tidak menyebut Indonesia secara terang-terangan. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini mengatakan ia pun sudah menegaskan kehadirannya bukan atas nama pemerintah Indonesia dan Nahdlatul Ulama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: MUI Masih Perlu Kaji Usulan Fatwa Larangan Pergi ke Israel

"Dia memang mau memanfaatkan, jelas kok namanya orang punya kepentingan. Bahwa dia tidak menyebut Indonesia mendekat ke Israel itu saya kira masih sopanlah, dia menghormati posisi saya," ujar Yahya.

Netanyahu, kata Yahya, mengungkapkan keinginan ihwal adanya normalisasi hubungan Indonesia dan Israel. Yahya menanggapi bahwa normalisasi hubungan itu tak terlepas dari masalah Palestina.

Kepada Netanyahu, ia mengatakan hal tersebut merupakan pendapatnya sendiri, bukan mewakili pemerintah Indonesia. "Saya katakan, menurut saya selama masalah Palestina tidak ada jalan keluar, sulit diharapkan ada normalisasi hubungan Indonesia-Israel," ujar Yahya.

Ia pun menyampaikan kepada Netanyahu, jika proses kredibel menuju perdamaian dengan Palestina sudah terwujud, maka pembicaraan perihal normalisasi hubungan bisa dilakukan. Menurut Yahya, Netanyahu mengatakan mengerti akan hal itu dan akan mengupayakan jalan keluar.

Baca: Pemerintah Klaim Kunjungan Yahya Staquf Tetap Pro Palestina

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

17 menit lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

36 menit lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

1 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

3 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

4 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

7 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

8 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

9 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

15 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.