Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harapan Baru Lewat Budidaya Kayu Gaharu

image-gnews
Berawal dari keprihatinan melihat kondisi alam Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kering dan tandus,Maharani, seorang pemuda asal Masbagik, Lombok Timur ini memulai karyanya membudidayakan tanaman Gaharu. (Dok. Astra)
Berawal dari keprihatinan melihat kondisi alam Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kering dan tandus,Maharani, seorang pemuda asal Masbagik, Lombok Timur ini memulai karyanya membudidayakan tanaman Gaharu. (Dok. Astra)
Iklan

Berawal dari keprihatinan melihat kondisi alam Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kering dan tandus, Maharani, seorang pemuda asal Masbagik, Lombok Timur ini memulai karyanya. Pada tahun 2009, ia rela undur diri sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pusat Penelitian dan Pengembangan Lahan Kering Tropika Universitas Mataram. Hal ini semata dilakukannya demi fokus pada misi menghijaukan kembali wilayah NTB sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat lewat budidaya tanaman Gaharu.

Pohon Gaharu dikenal sebagai tanaman yang tumbuh liar di wilayah hutan NTB. Dalam kondisi dewasa, tanaman ini bisa tumbuh hingga puluhan meter dengan diameter batang yang mencapai 60 cm. Namun demikian, tidak banyak masyarakat yang mengetahui bahwa ternyata tanaman yang bernama latin Gyrinops versteegii memiliki nilai ekonomis yang luar biasa.

Kayu Gaharu tua yang berumur sekitar 25 tahun biasanya menghasilkan gubal akibat infeksi mikroba Fusarium sp. Gubal adalah kayu berwarna hitam kecoklatan pada pohon Gaharu yang memiliki kandungan wewangian sangat kuat. Karena aromanya, gubal seringkali digunakan sebagai bahan dasar pembuatan parfum, dupa dan produk wewangian lainnya. Kebutuhan akan bahan baku gubal ini cukup besar, namun ketersediaannya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan kandungan gubal pada kayu Gaharu memiliki harga fantastis, bahkan mencapai Rp 500 juta per kilogramnya.

Melihat peluang ini, Maharani mengumpulkan sekitar 50 orang pemilik pohon Gaharu dan membentuk Forum Petani Cinta Gaharu di NTB. Forum ini menjadi wadah para petani bertukar informasi dan mengembangkan pertanian serta usaha kayu Gaharu yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kemajuan masyarakat. Mereka memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang potensi besar yang dimiliki NTB dari budidaya kayu Gaharu yang berlanjut pada upaya mendorong masyarakat untuk ikut berkecimpung dalam usaha ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya, apa yang dilakukan oleh Maharani tidak sesederhana penyuluhan semata. Ada pola pikir serta kebiasaan masyarakat yang perlu diubah dalam hal pembudidayaan kayu Gaharu. Penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2014 ini berharap masyarakat tidak lagi melihat kawasan hutan sebagai wilayah tanpa potensi, namun dapat menjadi sebuah harapan baru yang dapat dimanfaatkan secara bijak guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kayu Gaharu.

Kisah menarik lain dari para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards dapat Anda ikuti di website www.satu-indonesia.com .

BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

22 Agustus 2018

Mari ikut serta dalam SATU Indonesia Awards 2018 dan berkarya bersama membangun
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

Jika Anda adalah insan muda yang ingin berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat, jangan sampai lupa mendaftar SATU Indonesia Awards 2018.


Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

21 Agustus 2018

A’ak Abdullah Al-Kudus, penerima apresiasi untuk kategori Lingkungan.
Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

Pemuda-pemudi ini adalah pelopor SATU Indonesia Awards sejak awal hingga kesembilan kalinya diselenggarakan pada 2018 ini.


Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

20 Agustus 2018

SATU Indonesia Awards 2018 dipersembahkan bagi generasi muda Indonesia yang memiliki semangat tinggi memajukan masyarakat.
Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

Undangan pendaftaran satu Indonesia awards (SIA) 2018.


Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

18 Agustus 2018

Rusmawati
Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

Pendidikan adalah kebutuhan dasar warga pesisir Serdang Bedagai yang penting untuk diperhatikan berbagai pihak.


Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

17 Agustus 2018

Ratna Indah Kurniawati
Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

Penderita kusta seharusnya diberi perhatian dan pengobatan, bukan penilaian yang berujung pengucilan.


Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

16 Agustus 2018

Heri Chandra Santosa
Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

Mulai dari sebuah komunitas, Heri Chandra Santosa membawa sastra untuk dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.


Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

15 Agustus 2018

Dewan juri Satu Indonesia Award 2018
Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

Para calon peserta diharapkan mendaftar selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus 2018 mendatang.


Manfaat Besar dari Tanaman Liar

14 Agustus 2018

Hayu Dyah Patria
Manfaat Besar dari Tanaman Liar

Hayu ingin memerangi kekurangan gizi di masyarakat dengan pemanfaatan tanaman liar.


UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

13 Agustus 2018

Pendaftaran Satu Indonesia Award 2018
UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018


Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

11 Agustus 2018

11 Agustus 2018. Andi Taufan Garuda Putra.
Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

Salah satu keterbatasan yang dialami masyarakat ekonomi menengah ke bawah dalam usaha perbaikan taraf hidup adalah ketidaktersediaan modal.