Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polri dan Kominfo Gandeng Platform Medsos Tutup Situs Radikal

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Radikalisme. REUTERS
Ilustrasi Radikalisme. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI serta Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan beberapa platform media sosial untuk menutup situs yang dianggap menyebarluaskan paham radikal atau terorisme. "Konten yang berisi terorisme bisa langsung ditutup dan tidak disebarluaskan untuk mencegah, jangan sampai meluas," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto saat dikonfirmasi, Ahad, 24 Juni 2018.

Setyo mengatakan akun-akun seperti itu harus ditutup karena para terduga teroris mempelajari paham terorisme dan radikalisme melalui media sosial. "Hanya dengan melihat ponsel saja langsung yakin melakukan amaliyah, nyerang Brimob. Itu lone wolf." Mereka, kata dia, tidak terdeteksi.

Baca: 
Kemenristekdikti Akui Kampus Rentan Terpapar...
UI Bakal Pecat Mahasiswa yang Terbukti Radikal

Istilah lone wolf digunakan untuk pelaku teror yang beraksi tanpa tergabung dengan jaringan teroris lain. Teroris lone wolf, kata Setyo, mempelajari cara melakukan teror dari Internet secara otodidak, kemudian langsung melancarkan aksinya menggunakan bom rakitan atau pisau. "Sedangkan kalau struktural masih bisa terdeteksi dengan mengidentifikasi jaringannya," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, meski sudah menutup banyak akun berkonten radikalisme, ekstremisme, dan terorisme, hingga kini ada puluhan ribu akun yang masih beredar.

Rudiantara mengatakan akan terus menyisir akun-akun itu. "Kami tingkatkan frekuensi, sekarang (disisir) tiap dua jam sekali." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca:
Paham Radikalisme Intensif Masuk Kampus...
Cegah Radikalisme, Azyumardi Usul Diklat...

Sedangkan bentuk kerja sama dengan polisi adalah menelusuri akun-akun yang menyebar konten radikalisme. "Kalau polisi yang menangkap di dunia, kami yang menutupnya di dunia maya," ucap Rudiantara.

Rudiantara berpesan agar masyarakat menghindari konten radikal jika tidak ingin akun media sosialnya dibekukan. Ia menyarankan konten yang diunggah harus berisi hal-hal positif. "Jejak digital itu bukan seumur hidup, tapi seumur-umur tidak pernah akan hilang," katanya.

ANDITA RAHMA | CHITRA PARAMAESTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

11 jam lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

1 hari lalu

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.


Google Form, Apa Saja Fungsinya?

2 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

2 hari lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

2 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.


WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

2 hari lalu

Untuk mengunci percakapan pribadi dan bersifat rahasia, Anda bisa menggunakan fitur chat lock WhatsApp. Berikut manfaat dan cara menggunakannya. Foto: Canva
WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.


Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

2 hari lalu

Petugas sedang memadamkan api yang membakar sebuah ruko di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. Foto: ANTARA/Khaerul Izan
Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?


Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

2 hari lalu

Petugas melayani pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di ruangan Layanan Publik Polres Tegal, Jawa Tengah, Selasa 12 November 2019. Menurut petugas pelayanan, jumlah pemohon pembuatan SKCK untuk syarat pendaftaran CPNS 2019, dua hari terakhir meningkat hingga 50 persen dari biasanya 50 pemohon menjadi 100 pemohon. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.


Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

2 hari lalu

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho. (foto: humas polri)
Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

3 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.