TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade membantah dugaan Ketua Umum Prabowo Subianto kehabisan dana untuk membiayai ongkos politiknya hingga harus membuka donasi.
"Siapa bilang enggak ada uang," kata Andre saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca: Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Anjurkan Terima Suap
Andre menuturkan Prabowo masih punya amunisi. Buktinya, Prabowo masih mampu mendanai kampanye Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Hampir Rp 70 miliar itu kan Pak Prabowo dan kader lainnya donasi," kata dia.
Namun saat ini, menurut Andre, jumlah pendanaan Prabowo ditambah dengan donasi kader partai, tak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan yang kini semakin mahal.
Baca: Gerindra: Penggalangan Dana Tak Hanya untuk Pilkada
Belum lagi, kata Andre, Prabowo harus menghadapi calon inkumben. "Yang kami hadapi kan inkumben. Penguasa yang sumbernya banyak dan logistiknya banyak. Kalau kami kan ada batasnya," ujarnya.
Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan pembukaan donasi untuk Partai Gerindra demi membiayai ongkos politik di Pilkada 2018. Menurut Prabowo, partainya butuh bantuan finansial untuk memberi upah para saksi yang ditempatkan di semua TPS. Penggalangan dana dilakukan melalui aplikasi Telegram dengan akun @GalangPerjuangan.
Baca: Prabowo Galang Dana, Begini Aturan KPU Soal Sumbangan Kampanye
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono juga mengatakan Prabowo tak kekurangan dana. Penggalangan dana yang dilakukan Gerindra saat ini merupakan hal yang lazim lantaran banyak dilakukan partai politik baik di dalam maupun luar negeri.
Penggalangan dana melalui aplikasi Telegram, menurut Ferry, dimaksudkan untuk memulai pengelolaan keuangan partai secara lebih modern dan berbasis teknologi informasi, terutama dalam memaksimalkan sumber keuangan partai yang berasal dari masyarakat.
Baca: Gerindra Galang Dana, PKS: Prabowo Jujur Tak Punya Uang