TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengakui nama Jusuf Kalla (JK) sering muncul dalam pembicaraan sebagai kandidat calon presiden yang akan diusung oleh partainya. Namun, pembicaan itu baru sebatas pembicaraan di kalangan internal partai.
"Di internal Partai Demokrat kami akui nama Pak JK memang menjadi salah satu kandidat yang berpotensi untuk maju sebagai capres," kata Ferdinand kepada Tempo, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca: AHY: Tak Menutup Kemungkinan Partai Demokrat Pasangkan JK-AHY
Mencuatnya nama JK, menurut Ferdinand, sejalan dengan rencana Partai Demokrat membentuk poros baru yaitu koalisi kerakyatan. Menurut dia, tidaklah elok jika Pilpres 2019 nanti hanya mengulang duel antara calon inkumben Joko Widodo melawan Prabowo Subianto, seperti 2014.
Agus Harimurti Yudhoyono dalam acara pengukuhan sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama ( Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019. Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, 17 Februari 2018. TEMPO/Maria Fransiaca Lahur.
Ferdinand berujar, Demokrat ingin menawarkan alternatif pasangan calon dalam pilpres nanti. Adapun salah satu yang sempat dibicarakan, kata dia, yakni JK berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai kandidat capres dan cawapres.
"Kami mencoba menawarkan bangunan itu, JK berpasangan dengan AHY, tetapi ini masih di internal kami," ujarnya.
Baca: Diajak AHY Jadi Cawapres 2019, Begini Reaksi JK
Pernyataan Ferdinand ini menegaskan apa yang disampaikan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. AHY sebelumnya mengatakan Partai Demokrat tak menutup kemungkinan mencalonkan JK berpasangan dengan dirinya.
Kendati begitu, AHY menambahkan, sikap politik Demokrat masih sangat terbuka dan cair. Apalagi, kata dia, waktu untuk membentuk koalisi serta pasangan calon presiden dan calon wakil presiden masih cukup lama.
Saat ditanyakan ke JK terkait pernyataan AHY itu, JK memilih tak berkomentar. "Saya tidak bisa berikan komentar tentang itu karena saya sendiri tidak tahu. Saya tidak memikirkan hal itu," kata JK di Istana Presiden, Jakarta, Kamis, 21 Juni 2018.
Baca: Bentuk Koalisi Kerakyatan, Demokrat Akan Ajukan JR UU Pemilu
Selain JK, kata Ferdinand, ada pula sejumlah nama lain yang dibicarakan di internal partainya sebagai kandidat capres dan cawapres. Nama-nama itu adalah Joko Widodo, Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, Chairul Tanjung, dan AHY.
Ferdinand berujar, Chairul Tanjung dan AHY dibicarakan sebagai kandidat capres atau cawapres, sedangkan keempat nama lainnya hanya sebagai kandidat capres.
"Pak JK kalau running di wapres lagi kan sudah tertutup peluangnya karena diatur oleh Undang-undang. Jadi peluang beliau yang terbuka adalah sebagai capres," ujarnya.
SYAFIUL HADI | FRISKI RIANA