TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyinggung biaya pembangunan Light Rail Transit (LRT) Palembang yang menurutnya terlalu mahal.
Prabowo menjelaskan, pembangunan LRT Palembang yang panjangnya 24 kilometer dengan biaya Rp 12 triliun itu tergolong sangat boros, “Itu terlalu banyak penggelembungannya,” kata dia dalam acara Halal Bihalal di Rajawali Grand Ballroom Palembang, Kamis 21 Juni 2018.
Baca juga: LRT Palembang Dijadwalkan Beroperasi pada 15 Juli 2018
Dia membandingkan pembangunan LRT di negara Eropa, untuk biaya pembangunan LRT per 1 kilometernya menggunakan dana US$ 8 juta saja. “Kita bandingkan dengan di sini, biaya pembangunan mencapai 40 juta dolar per 1 kilometer,” kata dia.
Dengan perbandingan itu, ia menegaskan pembangunan LRT tersebut dinilai terlalu banyak penggelembungan. “Selisih biaya pembangunan di Eropa mencapai 32 juta dolar, kalau dirupiahkan mencapai Rp 44 miliar, itu per 1 kilometer saja,” ujar Prabowo.
Baca juga: Uji Coba LRT Palembang Sukses
Menurut Prabowo, kalau ditotal 24 kilometer maka lebih besar lagi pembiayaan karena penggelembungan. “Dana itu sangat besar bagi masyarakat, bisa membangun rumah sakit, sekolah atau kebun-kebun rakyat,” lanjutnya.
Prabowo juga berseloroh di depan ribuan pendukung dan simpatisan Partai Gerindra di Sumsel, bila melihat keuntungan sebesar itu lebih baik jadi pemborong saja. “Untuk apa jadi Ketua dan Pembina Partai Gerindra,” ujar dia yang langsung derai tawa pendukung dan simpatisan Partai Gerindra.
Baca juga: Resep Jokowi Kalahkan Prabowo dalam Survei di Jawa Barat
Pembangunan LRT Palembang telah rampung. Pembangunan kereta ringan ini sebagai bagian dari sarana pendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 yang digelar di Palembang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan LRT Palembang ini akan beroperasi pada 15 Juli 2018.