TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Sumatera Utara merilis bertambahnya jumlah terbaru laporan kehilangan anggota keluarga dalam peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun atau KM Sinar Bangun. Kepala Sub-Bidang Polda Sumatera Utara Ajun Komisaris Besar M.P. Nainggolan mengatakan, berdasarkan laporan di Posko Simanindo, Samosir, Sumatera Utara, jumlah kehilangan anggota keluarga sebanyak 189 orang.
"Sebelumnya, data jumlah kehilangan keluarga tercatat 105 orang. Namun saat ini tiba-tiba saja mengenai data jumlah kehilangan keluarga tersebut menjadi bertambah banyak," katanya kepada Antara, Rabu, 20 Juni 2018.
Baca Juga: Basarnas Temukan Koordinat Tenggelamnya KM Sinar Bangun
KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Simalungun, Sumatera Utara, sekitar pukul 17.30. Kapal kayu ini diduga mengangkut ratusan penumpang dan puluhan kendaraan bermotor roda dua. KM Sinar Bangun akhirnya tenggelam setelah dihantam angin kencang dan ombak tinggi di Perairan Danau Toba.
Baca Juga: Cari Korban Hilang, 15 Penyelam Dikirim ke Danau Toba
Kecelakaan ini mendapat perhatian kepolisian karena tak ada data manifes penumpang dan barang. Bahkan, berdasarkan informasi di Pelabuhan Simanindo, jumlah penumpang awalnya diperkirakan hanya 80 orang. Namun, ketika tim gabungan membuka posko pelaporan, jumlah kemungkinan korban membengkak hingga ratusan.
"Namun ternyata penumpang yang menggunakan jasa kapal angkutan itu melebihi dari yang diperkirakan selama ini," ujar mantan Kapolres Nias Selatan tersebut.
Hingga kini, tercatat 19 orang ditemukan selamat, yang terdiri atas 14 laki-laki dan lima perempuan, serta satu orang meninggal atas nama Tri Suci Wulandari.
Baca Juga: Kapal Tenggelam di Danau Toba Diduga Akibat Angin Kencang