TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan peluang untuk berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti sangat memungkinkan.
Pernyataan itu disampaikan Sandiaga menanggapi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang juga mengungkit peluang koalisi antara kedua kubu.
"Sangat mungkin. Saya dan pak Hasto, kita punya satu visi ekonomi kerakyatan pasal 33 UUD 1945 yang sama-sama kita share, marhaenisme, perjuangan untuk rakyat itu Gerindra dan PDIP sama," kata Sandiaga di kediamannya, Jalan Denpasar Raya, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Juni 2018.
Baca juga: Rilis Lagu #2019GantiPresiden, Fadli Zon: Bagus untuk Kampanye
"Tahun 2009 kita pernah bersama, alangkah indahnya kalau kita reuni dan kembali lagi satu kesatuan di 2019," lanjut Sandiaga mengenang koalisi PDIP dan Gerindra yang dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY masa itu.
Ketika ditanya tentang calon presiden jika koalisi terbentuk kembali, Sandiaga tidak menjawab. Namun, menurut dia, masyarakat membutuhkan sosok baru sebagai pemimpin yang mampu menjamin kesejahteraan.
"Lima tahun sudah terlihatlah, lapangan kerja belum tercipta, harga-harga masih bergejolak, kita menawarkan sesuatu yang mudah mudahan masyarakat bisa lebih menangkap harapan kedepan," ujar Sandiaga.
Baca juga: Pemenangan Prabowo, Gerindra: Harus Waspada Lawan Kami Penguasa
Di lokasi yang berbeda, Hasto Kristiyanto mengatakan perihal kemungkinan koalisi antara PDIP dan Gerindra sulit terjadi. Musababnya, kata Hasto, kedua partai sudah mengusung calon masing-masing.
"Selama Gerindra mengusung capres yang lain ya tidak akan mungkin terjadi. Peluang kerja sama dengan Gerindra hanya dimungkinkan bila bersama-sama punya capres yang sama," ujar Hasto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juni 2018.
Pernyataan Hasto disampaikan menanggapi rencana pertemuan antara Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak harus berujung koalisi.
Baca juga: Partai Demokrat Bantah Tolak Pencalonan Prabowo di Pilpres 2019
"Pertemuan kan tidak harus membangun koalisi pilpres. Pertemuan itu untuk dialog sama-sama membicarakan tentang bagaimana masa depan bangsa dan negara," kata Hasto.
Rencana pertemuan Puan dan Prabowo terungkap sejak April lalu. Puan saat ini menyampaikan akan bertemu Prabowo saat Ramadan dalam acara buka puasa bersama. Namun, hingga kini pertemuan itu tak kunjung terjadi. Puan mengaku dia dan Prabowo masih sama-sama memiliki kesibukan.
Baca juga: Survei RTK: Elektabilitas Jokowi 48,2 Persen, Prabowo 22 Persen
Hasto mengatakan, dalam dialog itu Puan dan Prabowo akan membahas perihal kompetisi dalam pilpres mendatang. Keduanya bisa saling berdialog membuat kesepakatan agar kompetisi dijalankan sesuai aturan main dan tidak menggunakan hal-hal yang memecah belah bangsa.