TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Kanya Eka Santi memuji pencapaian Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini Temanggung dan Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Alyatama Jambi masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2018.
“Dengan capaian ini menunjukkan bahwa kinerja UPT Kementerian Sosial semakin baik sehingga mampu bersaing dengan berbagai pelayanan yang diberikan kementerian atau lembaga lainnya,” kata Kanya dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 12 Juni 2018.
Baca juga: Mensos: Akhir Periode Jokowi, Kemiskinan Turun Jadi 9 Persen
Pada 8 Juni lalu, Tim Panel Independen dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengumumkan 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018. Kementerian PAN RB awalnya menerima 2.824 inovasi pelayanan public di Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik. Jumlah tersebut disaring menjadi 1.689 inovasi. Setelah itu, Tim Panel Independen yang diketuai JB Kristiadi menjaring 1.463 yang kemudian diperas menjadi 99 inovasi pelayanan publik.
Di antara 99 inovasi tersebut adalah “Mencapai Nol Kerentanan Penyandang Disabilitas Intelektual Melalui Sheltered Workshop Peduli” dari BBRSBG Kartini Temanggung dan “Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak Berbasis Keluarga” dari PSAA Alyatama Jambi. Baik BBRSBG Kartini Temanggung dan PSAA Alyatama Jambi merupakan UPT yang ada di bawah Kementerian Sosial.
Sheltered Workshop Peduli dari BBRSBG Kartini Temanggung merupakan salah satu upaya menciptakan wadah atau lembaga pendampingan, pelatihan, dan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas intelektual (PDI) dalam masyarakat. “SW adalah rehabilitasi sosial berbasis komunitas yang mengedepankan peran dan partisipasi masyarakat serta stakeholders yang berada di masyarakat tempat PDI berada,” ujar Kepala BBRSBG Kartini Temanggung, Murhardjani.
Program PDI diarahkan untuk menciptakan kemandirian melalui berbagai bimbingan oleh kelompok swadaya masyarakat melalui sejumlah kegiatan yang bernilai ekonomis produktif. Kegiatan tersebut diharapkan membantu para penyandang disabilitas intelektual agar bisa memiliki penghasilan. "Melalui program ini, tidak ada lagi penyandang disabilitas yang hidup rentan, terabaikan, termarginalkan serta tidak berdaya," katanya.
Upaya tersebut diharapkan membuat penyandang disabilitas intelektual yang masih berada dalam keluarganya tak menjadi beban karena memiliki penghasilan secara mandiri. Program ini sudah berjalan sejak 2015 di 12 lokasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebelumnya, program ini bernama Kampung Peduli yang fokus terhadap pelaksanaan proses rehabilitasi sosial. Sedangkan, program SW selain fokus pada pelaksanaan proses rehabilitasi sosial sesuai dengan tugas dan fungsinya, saat ini juga memaksimalkan berbagai upaya produksi dan pemasaran barang yang bernilai ekonomis.
Selain BBRSBG Kartini Temanggung dari Kementerian Sosial, Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Alyatama Jambi merupakan lembaga yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada anak terlantar.