TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI memantau pergerakan para terduga jaringan teroris saat arus mudik lebaran, hal ini untuk mencegah adanya indikasi-indikasi serangan teror menjelang hari lebaran.
"Tentu tetap kami pantau, seperti masyarakat mudik lainnya, pergerakan jaringan-jaringan terorisme yang juga melakukan mudik juga akan kami pantau," ujar Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Syafruddin saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin 11 Juni 2018.
Simak: Menkumham Targetkan Penjara Khusus Teroris Selesai Tahun Ini
Menurut Syafruddin, sebagai masyarakat umumnya kemungkinan para terduga teroris juga akan melakukan tradisi mudik. Namun dia berpendapat kalau di hari raya nanti tidak akan ada tindakan teror.
Syafruddin mengimbau kepada masyarakat untuk tenang dalam merayakan hari Idul Fitri. Polri telah mengerahkan 177 ribu polisi dari semua kepolisian daerah untuk menjaga keamanan arus mudik lebaran. Selain itu, ada 3.097 pos penanganan, 1.112 pos pelayanan, dan 7 pos terpadu.
Baca juga: Polisi Telusuri Aliran Dana Terduga Teroris di Riau
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengungkapkan berdasarkan penyelidikan sementara dari 96 tersangka terduga teroris yang telah ditangkap pasca insiden Mako Brimob, ada informasi tentang rencana lanjutan saat bulan Ramadan dan Mudik Lebaran.
Baca juga: Menkumham Targetkan Penjara Khusus Teroris Selesai Tahun Ini
Namun Setyo menolak memberi detail karena kepolisian masih dalam penyelidikan. "Seperti yang telah disebutkan kelompok mereka menganggap Ramadan itu waktu yang paling tepat untuk beraksi karena mereka percaya akan mendapatkan pahala berlipat-lipat," ujarnya.