INFO NASIONAL---Tim Jelajah Desa, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDTT) Silaturahmi ke Nagari dalam rangkaian Ramadan Berbagi. Tim Jelajah Desa mengakhiri perjalanan hari kedua di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 10 Juni 2018 sore kemarin.
Rangkaian kegiatan hari kedua ini ditutup dengan dialog bersama pendamping desa, tenaga ahli dan pendamping lokal desa se-Kabupaten Pasaman.
Di lokasi ini, rombongan yang dipimpin Febby Datuk Bangso, Staf Khusus Kemendes PDTT yang juga putra Sumatera Barat, melihat langsung jembatan Katiagan yang dibangun dari dana desa, sekaligus berdialog dengan masyarakat setempat.
"Dulu untuk menghubungkan Jorong Katiagan dan Jorong Mandiangin butuh waktu sehari, biaya Rp 200 ribu sekali jalan," kata Kepala Jorong Mandiangin Lesfi Siska.
Ia juga menceritakan banyak persoalan yang dialami warganya. Tak terhitung banyaknya warga setempat yang melahirkan di atas perahu.
Selesai di Katiagan, rombongan Jelajah Desa memutuskan untuk menunda rencana ziarah ke Sasak, mengingat kondisi yang tak memungkinkan.
Di Nagari Sinuruik, tim Jelajah Desa berbagi dengan masyarakat Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat.
Di Sinuruik, hasil inovasi desa dikembangkan sebuah kawasan untuk obyek wisata. Masyarakat menyebutnya Kampung Pelangi, yang diresmikan Datuk Febby, saat kunjungan tersebut.
Menariknya, di Kampung Pelangi yang sebenarnya masih bernama kampung Sinuruik, Nagari Sinuruik, ada kolam ikan larangan. Saat ini, setiap sore di kolam ikan yang airnya mengalir deras, banyak yang berenang dan bermain dengan ikan.
Sehari sebelumnya, tim Jelajah Desa menyalurkan sedikitnya Rp 2,5 miliar dan sehari kemudian, menyerahkan bantuan Usaha Ekonomi Masyarakat Rp 150 juta di Sinuruik, serta motor trailer untuk pendamping desa di Mapattunggul Selatan.
"Bantuan ini diberikan untuk mendorong percepatan pembangunan di desa sehingga memperkuat bangsa," kata Priadi lo nan yang akrab disapa Datuk Febby ini.
Bantuan yang diberikan, beragam bentuk. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Padang, mendapat bantuan Rp 750 juta, diperuntukkan pada sektor penelitian dan pengembangan Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag).
Kanagarian Sungai Buluh Timur, Kabupaten Padangpariaman, mendapatkan bantuan untuk Bumnag sebesar Rp 50 juta ditambah paket Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) sebesar Rp 150 juta.
Di Kanagarian Pakandangan, Kabupaten Padangpariaman, juga diberikan bantuan sebanyak Rp 300 juta untuk paket UEM dan untuk Bumnag Pakandangan Emas Rp 50 juta.
Saat buka puasa bersama dengan tenaga ahli, pendamping desa dan pendamping lokal desa Kabupaten Padangpariaman dan Kota Pariaman, juga diberikan bantuan Rp 1 miliar untuk budidaya kelapa di Padangpariaman serta bantuan UEM sebesar Rp 90 juta untuk kelompok tani di Kota Pariaman. (*)