Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus E-KTP, Bambang Soesatyo Akui Kenal Keponakan Setya Novanto

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Anggota Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo menyerahkan bantuan secara simbolis kepada salah satu ibu kepala keluarga dalam acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Soksi di Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu, 20 Mei 2018. Tempo/Rezki Alvionitasari.
Anggota Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo menyerahkan bantuan secara simbolis kepada salah satu ibu kepala keluarga dalam acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Soksi di Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu, 20 Mei 2018. Tempo/Rezki Alvionitasari.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo mengaku mengenal tersangka kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP, Irvanto Hendra Pambudi, tapi tidak mengenal tersangka lainnya, yaitu Made Oka Masagung.

"Saya sama sekali tidak mengenal Made Oka. Kalau Irvanto, saya kenal. Selain keponakan Setya Novanto, dia pengurus Partai Golkar," ujar Bambang setelah diperiksa, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 8 Juni 2018.

Baca: KPK: Pemeriksaan Bambang Soesatyo untuk Pengembangan Kasus E-KTP

Bambang hari ini memenuhi panggilan KPK setelah sempat mangkir pada panggilan sebelumnya, Senin, 4 Juni lalu.

Politikus Golkar tersebut diperiksa sebagai saksi untuk tersangka korupsi e-KTP, Made Oka Masagung dan keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo.

Saat pemeriksaan, kata Bambang, penyidik KPK mengkonfirmasi keterangan terkait dengan aliran dana Rp 50 juta, yang diduga berasal dari dana korupsi e-KTP.

Baca: Bambang Soesatyo Minta KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Kasus E-KTP

KPK menduga dana tersebut mengalir ke suatu kegiatan di Jawa Tengah. Dalam perkara ini, KPK sudah memanggil sejumlah kader Partai Golkar. Dugaan KPK, aliran dana ke Golkar mulai muncul dalam penyidikan terhadap Anang Sugiana Sudihardjo, Direktur Utama PT Quadra Solution, yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi e-KTP.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KPK menduga ada duit yang diberikan Andi Agustinus alias Andi Narogong—telah divonis 11 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Jakarta—untuk mendanai kegiatan Golkar Jawa Tengah.

Bambang mengaku tidak mengetahui adanya transfer dana tersebut. Lantaran kejadian itu terjadi pada Mei 2012. Saat itu, dia menjabat anggota Komisi III DPR. "Saya tidak mengetahui adanya transfer uang tersebut," katanya.

Bambang Soesatyo menyebutkan penyidik juga memperlihatkan bukti transfer dana tersebut. Dia mengaku tidak tahu sumber dan kepada siapa dana tersebut diberikan. Dia juga tidak mengetahui motif dari pengiriman uang itu.

Selain itu, Bambang tidak mengetahui ihwal kegiatan yang diduga dibiayai dari dana tersebut. Menurut dia, yang pernah menjadi DPRD Jawa Tengah, kalau ada bantuan, tidak dikirim melalui transfer antarbank, tapi diserahkan secara langsung.

Baca juga: 3 Alasan Bamsoet Mangkir dari Pemeriksaan KPK Hari Ini           

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan Irvanto sebagai tersangka. Ia disangka mengikuti proses pengadaan e-KTP sejak awal. Dia juga diduga mengetahui adanya permintaan imbalan sebesar 5 persen untuk mempermudah pengurusan anggaran e-KTP di DPR. Dalam sejumlah persidangan, Irvanto menyebut ada sejumlah aliran dana uang e-KTP ke anggota DPR.

Adapun KPK menyangka Made Oka berperan menampung uang korupsi e-KTP di rekeningnya sebesar US$ 6 juta dari sejumlah pihak yang mengerjakan proyek pengadaan e-KTP milik Kementerian Dalam Negeri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

1 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.


Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

Event akan melibatkan berbagai komunitas VW di Indonesia.


Bamsoet Dorong Depinas SOKSI Revitalisasi dan Redinamisasi Organisasi

8 hari lalu

Bamsoet Dorong Depinas SOKSI Revitalisasi dan Redinamisasi Organisasi

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan, SOKSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum (non aktif) Ahmadi Noor Supit siap melakukan revitalisasi dan redinamisasi dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang semakin berat.


Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri acara puncak HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2022. PDI Perjuangan merayakan HUT ke-50 sebagai bagian dari konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024. Perayaan tersebut mengusung tema
Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

Pengamat meyakini Prabowo bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati.


Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

9 hari lalu

Tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersangka pembunuhan dua sipil di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, 30 April 2023. Berdiri dari kiri ke kanan: Edison Sobolim (1), Yekson Sobolim (3), dan Nindo Mohi (5). Istimewa]
Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

Penyebutan OPM bisa berdampak negatif karena kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.


Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

9 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto
Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.


Bamsoet Dukung Panglima TNI Tetapkan Penyebutan OPM

10 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Dukung Panglima TNI Tetapkan Penyebutan OPM

Sikap tegas negara terhadap OPM di Papua merupakan wujud kehadiran negara untuk menghentikan pembunuhan dan teror berkelanjutan terhadap warga sipil di Papua.


Bamsoet Dukung Prabowo Rangkul Semua Partai Politik Masuk Koalisi Pemerintahan

12 hari lalu

Bamsoet Dukung Prabowo Rangkul Semua Partai Politik Masuk Koalisi Pemerintahan

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan bahwa Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Arsjad Rasjid, berencana menemui calon presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bersilaturahmi.


Ketua MPR: Jadikan Idul Fitri Perekat Silaturahmi Kebangsaan

13 hari lalu

Ketua MPR: Jadikan Idul Fitri Perekat Silaturahmi Kebangsaan

Ia meminta masyarakat memberikan dukungan moril pada Mahkamah Konstitusi untuk mengadili dan memutus perselisihan hasil Pemilu dengan sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya.


Bamsoet Gelar Open House, Duta Besar Amerika Datang

13 hari lalu

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo
Bamsoet Gelar Open House, Duta Besar Amerika Datang

Sejumlah duta besar dan politikus menghadiri acara open house Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet.