TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswa jurusan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada tewas ditebas dengan pedang seusai membagikan makan sahur dalam sahur on the road pada Kamis dinihari 7 Juni 2018.
Dwi Ramadhani Herlangga meninggal setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito. “Benar, korban adalah mahasiswa Sastra Inggris,” kata Juru bicara UGM, Iva Ariyani, Kamis, 7 Juni 2018.
Baca juga: Tawuran Pagi Buta, Polisi: Kami Tak Setuju Sahur On The Road
Jenasah korban dilepas oleh Wakil Rektor Pendidikan dan Pengajaran dan Kemahasiswaan di Rumah Sakit Sardjito. Pihak kampus berharap pelaku segera tertangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Kita serahkan proses hukum kepada polisi untuk mengungkap kasus ini,” kata dia.
Menurut keterangan polisi, warga Plamongsari, Pedurungan, Semarang ini berboncengan dengan saksi M Zakaria saat peristiwa itu terjadi. Mereka baru saja membagikan makanan gratis untuk sahur atau sahur on the road kepada warga Yogyakarta. Saat hendak pulang mereka melintas di perempatan Mirota Kampus di Jalan C Simanjuntak, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.
Baca juga: Dua Pelaku Tawuran Sahur On The Road Dibekuk Karena Bawa Celurit
Saat melintas, ada dua orang berboncengan sepeda motor matic dari belakang dengan memaki menggunakan kata-kata kotor. Melihat pelaku membawa senjata tajam, korban tancap gas tetapi dikejar oleh pelaku.
khirnya korban mengalami luka bacok pada punggung. Oleh temannya lalu dibawa ke rumah sakit.
Namun usai mendapat perawatan, nyawanya tidak tertolong. Kini kasus kekerasan atau biasa disebut klitih ini ditangani oleh petugas polisi sektor Gondomanan dan dan Kepolisian Resor Kota Yogyakarta.
“Korban mengalami luka robek pada punggung sepanjang 9 sentimeter dan kedalaman tujuh cm. Kami lakukan penyelidikan,” kata Kepala Sub bagian Humas kepolisian resor kota Yogyakarta Ajun Komisaris
Partuti Wijayanti.