TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyegel kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu, 6 Juni 2018. Tadi malam, kantor itu terlihat sepi dan pintunya terkunci. Tidak tampak aparat keamanan berjaga di kantor itu.
Penyegelan kantor itu bagian dari rangkaian operasi tangkap tangan atau OTT KPK di dua daerah di Jawa Timur tadi malam. Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah memastikan tidak ada kepala daerah yang ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan di dua daerah di Jawa Timur pada Rabu sore dan malam, 6 Juni 2018. “Yang diamankan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, pihak swasta, dan pihak yang berada di lokasi untuk dimintai keterangan,” ujar Febri saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Rabu.
Baca:
Lima Orang Ditangkap dalam OTT KPK di Blitar ...
KPK Amankan Rp 2 Miliar di OTT Jawa Timur
Pernyataan Febri membantah kabar Bupati Tulungagung non aktif Syahri Mulyo disebut-sebut ditangkap tadi malam. Rumah Syahri di Kecamatan Ngantru, Tulungagung tidak menunjukkan tanda-tanda didatangi polisi atau petugas KPK.
Hingga Rabu malam, rumah yang dijadikan posko tim pemenangan Syahri Mulyo dan pasangannya Maryoto Bhirowo itu ramai oleh aktivitas relawan dan tim sukses yang mempersiapkan pemilihan kepala daerah pada 27 Juni mendatang.
Baca:
KPK Sebut OTT Bupati Purbalingga Terkait Fee ...
OTT, KPK Tangkap Bupati Purbalingga
Febri mengatakan tim KPK menyita dua dus uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu yang ditaksir jumlahnya mencapai Rp2 miliar dari OTT itu. Uang itu diduga berhubungan dengan proyek-proyek infrastruktur jalan di dua daerah itu. “Ada beberapa proyek peningkatan jalan dan proyek sekolah, tapi ini akan didalami lebih lanjut.”
Febri belum memberi penjelasan lebih lanjut soal identitas kelima orang itu. Belum diketahui apakah ada keterkaitan antara OTT KPK di Blitar dan Tulungagung.
HARI TRI WASONO | M JULNIS FIRMANSYAH