TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di sela-sela ibadah umrah di Mekah, Selasa, 5 Juni 2018.
Petinggi PKS tersebut adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi.
Baca: PAN: Ada Kesepakatan dari Pertemuan Amien, Prabowo, dan Rizieq
Jazuli Juwaini menjelaskan, pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi dengan Rizieq dan keluarga. Kebetulan, kata dia, saat ini sedang mendampingi Ketua Majelis Syuro PKS melaksanakan ibadah umrah Ramadan.
"Ini silaturahmi biasa dan sudah kali kedua kami berkunjung ke kediaman Habib Rizieq di Makkah. Tentu kami tanya kabar dan bertukar pikiran tentang kondisi keumatan, kerakyatan dan kebangsaan Indonesia," kata Jazuli lewat keterangannya, Rabu, 6 Juni 2018.
Dalam pertemuan itu, mereka juga membicarakan banyak hal. Menurut Jazuli, Rizieq juga berpesan agar semua komponen bangsa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai rongrongan yang menghancurkan sendi-sendi berbangsa dan bernegara, serta menghormati ulama dan agama-agama yang diakui di Indonesia.
Baca: Rizieq Shihab Minta Empat Partai Ini Bentuk Koalisi
Sebelumnya, pada Sabtu, 2 Juni 2018, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais telah lebih dahulu bertemu dengan tokoh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Rizieq Shihab di Mekah. Ketua Divisi Humas PA 212 Novel Bamukmin mengungkapkan, pertemuan di Mekah itu merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Nasional PA 212 yang menghasilkan rekomendasi kriteria dan nama bakal calon presiden serta calon wakil presiden.
Menurut Novel, kepada Prabowo dan Amien, Rizieq Shihab menyampaikan agar Gerindra, PKS, PAN, dan PBB membentuk Koalisi Keumatan. “Kami berharap PAN dan PBB secara resmi bergabung dengan Gerindra dan PKS. Habib Rizieq juga menyampaikan hanya mendukung capres yang didukung koalisi dan direstui ulama 212,” kata dia.
Ketidakhadiran perwakilan PKS dalam pertemuan itu sempat memunculkan kabar Gerindra dan PKS terjadi “pisah kongsi”. Namun, saat dikonfirmasi, anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade membantah hal tersebut. Dia mengatakan, hubungan partainya dengan PKS tetap solid dalam pemilihan presiden 2019. Kedua partai masih sepakat saling rangkul mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
VINDRY FLORENTIN