TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyediakan 3.910 pos pelayanan kesehatan untuk arus mudik dan arus balik libur Lebaran 2018. Pos tersebut akan bersiaga dari H-10 sampai H+10 Lebaran.
"Tahun ini, Kemenkes tambah jumlah pos pelayanan kesehatan untuk arus mudik dan balik Lebaran dari tahun sebelumnya 3.826 pos menjadi 3.910 tahun ini," ujar Menteri Kesehatan Nilla Moeloek di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Juni 2018.
Baca: Libur Lebaran Ditambah, Pengamat: Hanya Geser Penumpukan Pemudik
Sebanyak 3.910 pos tersebut terdiri atas 923 pos kesehatan, 2.231 puskesmas, 375 rumah sakit, 207 kantor kesehatan, dan 174 public safety centre. Nila menyebutkan pos pelayanan tersebut disiagakan di sepanjang arus mudik dan balik Lebaran.
Nilla menuturkan Kementerian Kesehatan telah menyurati pemerintah daerah agar memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas selama 24 jam. "Kami telah surati pemerintah daerah untuk pelayanan kesehatan saat mudik Lebaran," tuturnya.
Dalam surat edaran itu, Kementerian Kesehatan meminta pemda membentuk tim penyelenggara kesehatan mudik. Selain itu, Kemenkes meminta setiap rumah sakit menyiapkan tim gawat darurat.
Baca: Tol Batang-Semarang Sudah 90 Persen Siap untuk Arus Mudik Lebaran
Nila mengimbau pemudik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Bahkan Kementerian pun sudah menyediakan pemeriksaan khusus bagi pengemudi bus di 84 terminal bus. Menurut Nila, akan ada pemeriksaan fisik, laboratorium, kadar gula, dan alkohol dalam tumbuh serta tes narkoba. "Pengemudi bus itu akan ada pemeriksaan kesehatan, terutama bagi yang perjalanannya jauh," katanya.
Dalam libur Lebaran 2018, Nila menyarankan pemudik beristirahat selama 15 menit setiap dua jam bagi pengendara sepeda motor dan 15 menit untuk setiap empat jam untuk pengendara mobil. "Target pemerintah, mudik tahun ini zero kecelakaan. Kami harapkan semua itu bisa tercapai," ujarnya.