INFO JABAR— Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sekaligus syukuran di aula timur Gedung Sate Bandung, Minggu, 3 Juni 2018. Syukuran dilakukan setelah Geopark Ciletuh-Palabuhanratu resmi menyandang predikat Unesco Global Geoparks (UGG) pada 17 April 2017 melalui sidang Executive Board Unesco ke-204 di Paris, Prancis.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menandatangani prasasati penanda mulai dioperasikannya Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Dalam kesempatan itu, diserahkan juga sertifikat penetapan UGG Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dari Ketua Komite Nasional Indonesia untuk Unesco Arief Rachman kepada Gubernur Ahmad, lalu diserahkan kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
Ahmad mengatakan proses penetapan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi UGG terbilang cepat, yakni hanya tiga tahun, sejak penetapan geopark nasional oleh pemerintah pusat.
"Ini ungkapan rasa syukur dan kebanggaan kita semua. Sekaligus dalam rangka promosi dan sosialisasi kepada masyarakat luas, termasuk dunia bisnis, terkait dengan keberadaan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang menjadi ikon pariwisata baru kebanggaan Jabar," katanya.
Ia berharap ke depannya potensi Geopark terus dieksplorasi, terutama dari segi bisnis pariwisata, sehingga memberi manfaat bagi masyarakat.
"Saya mengajak para investor dan pelaku usaha untuk menjadi bagian dari wajah cantik Geopark Ciletuh-Palabuhanratu," ujarnya.
Aher berpesan pengembangan geopark ke depan harus tetap memperhatikan aspek lingkungan. Jangan sampai sarana yang telah dibangun malah merusak kawasan geopark. "Kemas dengan cantik dan menarik, gandeng juga berbagai pihak agar pasar yang terjaring lebih luas lagi," ucapnya.
Ketua Komite Nasional Indonesia untuk Unesco Arief Rachman mengatakan, setelah ditetapkannya Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi bagian dari UGG, pemerintah daerah harus serius menjaganya. Jangan sampai penetapan tersebut membuat semua pihak menjadi terlena.
"Sertifikat ini berlaku dari 17 April 2018 sampai 16 April 2022, kita harus menjaga serta merawat geopark ini," tutur Arief. (*)