TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, mengatakan Bupati Purbalingga Tasdi terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) diduga terkait dengan korupsi proyek pembangunan di Pemerintah Kabupaten Purbalingga. "Secara lebih rinci, tentu saya belum bisa sampaikan proyek pembangunan apa, tahun anggaran berapa," ucap juru bicara KPK, Febri Diansyah, di KPK, Jakarta Selatan, Senin, 4 Juni 2018.
Saat turun dari mobil di gedung KPK sekitar pukul 04.55, Selasa, 5 Juni 2018, Tasdi yang mengenakan kemeja lengan panjang bergaris-garis ungu langsung memberikan salam tiga jari—salam kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tasdi memang kader PDIP. Namun ia enggan berkomentar saat ditanya mengenai operasi tangkap tangan yang menjaringnya.
Baca:
Tiba di KPK, Bupati Purbalingga Tasdi Acungkan...
OTT Bupati Purbalingga, KPK Menyita Sejumlah...
Dalam OTT itu, ujar Febri, tim penindakan KPK menyita barang bukti berupa sejumlah uang. Namun belum diketahui pasti total uang yang diduga bagian dari imbalan untuk Tasdi itu.
"Tapi, indikasinya, uang itu bagian dari komitmen imbalan yang sudah dibicarakan sebelumnya."
Baca: OTT, KPK Tangkap Bupati Purbalingga
Dalam OTT yang digelar Senin sore, KPK juga menangkap tiga orang lain di Purbalingga. Satu orang dari pihak swasta, seorang pejabat Unit Lelang Pengadaan (ULP), dan seorang ajudan.
KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status orang-orang yang dicokok itu, termasuk Bupati Purbalingga Tasdi.
KARTIKA ANGGRAENI | ANDITA RAHMA