TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan telah mengusulkan agar 100 ribu guru honorer diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada tahun ini.
"Yang kami usulkan seratus ribu untuk tahun ini. Tahun depan kami lihat lagi," kata Muhadjir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Juni 2018.
Baca juga: Kalla Minta Guru Honorer Diangkat Jadi CPNS, MenPAN-RB Galau
Dalam paparannya saat rapat gabungan sejumlah kementerian dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Muhadjir menyampaikan kebutuhan guru di sekolah negeri mencapai 988.133 orang. Menurut aturan, kata dia, guru di sekolah negeri harus berstatus PNS.
Data yang sama menyebutkan, jumlah guru non-PNS yang sudah ada di sekolah sebanyak 735.825 orang.
Namun, Muhadjir mengatakan jumlah guru honorer itu akan dihitung kembali dan disinkronkan dengan data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). "Harus direvalidasi, dicocokkan dengan Kemenpan," ujar Muhadjir.
Baca juga: Persetujuan Jusuf Kalla dan Perginya Guru Budi
Selain itu, Muhadjir mengatakan Kemendikbud melakukan efisiensi pemanfaatan guru PNS. Caranya, kementerian memberlakukan program keahlian ganda dan multisubject. Guru Sekolah Menengah Pertama atau Atas, misalnya, akan disekolahkan lagi agar menguasai setidaknya dua mata pelajaran. Aturan serupa juga berlaku untuk guru Sekolah Menengah Kejuruan.
"Paling tidak dua mata pelajaran kami syaratkan, sehingga nanti tingkat efisiensi guru yang 988 ribu bisa kami tekan," ujarnya. Muhadjir mengatakan program tersebut sudah mulai diberlakukan tahun ini.
