TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional atau PAN Drajad Wibowo mengatakan keakraban Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan imam besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab berpengaruh besar pada kemungkinan koalisi dalam pemilihan presiden 2019.
Kendati begitu Drajad mengatakan PAN belum secara formal mengerucut ke pilihan koalisi dengan siapa pun. "Yang terjadi sekarang baru nyetel frekuensi," kata Drajad melalui pesan kepada Tempo, Ahad, 3 Juni 2018.
Baca: PAN: Ada Kesepakatan dari Pertemuan Amien, Prabowo, dan Rizieq
Drajad menuturkan pertemuan tertutup antara Amien Rais, Prabowo Subianto, dan sejumlah pimpinan Persaudaraan Alumni 212 dengan Rizieq Shihab selama satu jam di Mekah menyepakati beberapa hal.
Namun, kata Drajad, kesepakatan itu belum akan disampaikan kepada publik. Drajad hanya mengatakan tiga tokoh itu satu suara bahwa umat Islam dan masyarakat Indonesia harus merapatkan barisan dan silaturahmi dalam pilpres 2019.
Simak: Pertemuan Jokowi-Amien Rais, PAN: Kami Tunggu Inisiatif Istana
Drajad berujar PAN akan memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung melalui rapat kerja nasional (rakernas). Menurutnya Rakernas PAN akan digelar pada Juli mendatang. "Biasanya digelar Mei, tapi karena masih Ramadan, kemungkinan besar Juli," ujarnya.
Drajad mengaku Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Amien Rais masih berkomunikasi ihwal berbagai perkembangan riil dalam perpolitikan Indonesia. Mereka menyerap aspirasi konstituen dan mengkaji opsi yang terbaik. "Jadi saat ini posisi PAN belum mengerucut ke manapun. Dalam politik di Indonesia, semua kemungkinan masih bisa terjadi," ujarnya.