Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inovasi Anaerob yang Bermanfaat bagi Masyarakat

image-gnews
Bambang Sardi berinovasi dalam pembuatan Virgin Coconut Oil dan memberi nilai tambah serta
manfaat bagi masyarakat. (Foto: Dok. Astra)
Bambang Sardi berinovasi dalam pembuatan Virgin Coconut Oil dan memberi nilai tambah serta manfaat bagi masyarakat. (Foto: Dok. Astra)
Iklan

Seiring perkembangan kehidupan berikut berbagai permasalahan yang semakin rumit, sebagian manusia pun berusaha untuk menyesuaikan diri dengan menciptakan sejumlah inovasi yang bermanfaat. Salah satu contohnya adalah inovasi proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) yang digagas oleh Bambang Sardi, seorang dosen dari Fakultas Teknik Kimia, Universitas Tadulako, Palu.

Sulawesi Tengah adalah penghasil kelapa terbesar di Indonesia dan masyarakat umum di sana punya potensi untuk menambah penghasilannya dari pengolahan VCO. Namun, ternyata belum banyak masyarakat di sana yang melakukan hal ini. Berangkat dari ironi ini, Bambang Sardi menggagas, meneliti, dan dilanjutkan dengan penerapan inovasi tentang pembuatan VCO dengan metode anaerob. Metode ini adalah fermentasi yang tidak menggunakan bakteri serta oksigen dalam proses penguraian.

Bila menelaah tentang inovasi yang dilakukan oleh salah satu penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2017 ini, Anda tidak perlu membayangkan biaya tinggi atau berbagai peralatan canggih layaknya sistem digital masa depan. Apa yang dilakukan oleh Bambang sebenarnya cukup sederhana dan tidak memerlukan biaya mahal. Itulah sebabnya, inovasi ini sangat cocok untuk diaplikasikan secara umum di masyarakat.

Sistem yang diterapkan Bambang Sardi adalah fermentor selimut, dimana santan perasan kelapa diselimuti oleh ampas sisa perasannya. Alat yang digunakan hanyalah galon air mineral untuk air santan dan ember besar sebagai tempat ampas kelapa yang menyelimuti galon berisi santan tersebut. Proses selanjutnya adalah menyimpan santan pada suhu kamar selama 24 jam yang akan membentuk bakteri-bakteri anaerob secara otomatis dengan tingkat keasamaan yang terjaga di pH 4,5. Bakteri akan berkembang biak dengan baik dan setelah 24 jam, VCO pun dapat dipanen. Terakhir, untuk mendapatkan VCO murni, hasil VCO kasar yang telah dipisahkan kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman nomor 40 sebanyak 6 lapis.

Ternyata, VCO yang dihasilkan dengan metode inovasi Bambang Sardi ini memiliki kandungan protein yang tinggi daripada hasil metode konvensional. Kandungan laurat yang mencapai lebih dari 50 persen membuat VCO ini efektif digunakan sebagai antivirus, antijamur dan antibakteri. Lebih baik lagi, kini masyarakat Sulawesi Tengah sudah dapat memproduksi VCO sendiri dengan teknologi yang murah, mudah, namun punya hasil berkualitas tinggi.

Untuk informasi tentang SATU Indonesia Awards 2018, silakan kunjungi website www.satu-indonesia.com .

BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

22 Agustus 2018

Mari ikut serta dalam SATU Indonesia Awards 2018 dan berkarya bersama membangun
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

Jika Anda adalah insan muda yang ingin berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat, jangan sampai lupa mendaftar SATU Indonesia Awards 2018.


Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

21 Agustus 2018

A’ak Abdullah Al-Kudus, penerima apresiasi untuk kategori Lingkungan.
Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

Pemuda-pemudi ini adalah pelopor SATU Indonesia Awards sejak awal hingga kesembilan kalinya diselenggarakan pada 2018 ini.


Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

20 Agustus 2018

SATU Indonesia Awards 2018 dipersembahkan bagi generasi muda Indonesia yang memiliki semangat tinggi memajukan masyarakat.
Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

Undangan pendaftaran satu Indonesia awards (SIA) 2018.


Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

18 Agustus 2018

Rusmawati
Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

Pendidikan adalah kebutuhan dasar warga pesisir Serdang Bedagai yang penting untuk diperhatikan berbagai pihak.


Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

17 Agustus 2018

Ratna Indah Kurniawati
Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

Penderita kusta seharusnya diberi perhatian dan pengobatan, bukan penilaian yang berujung pengucilan.


Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

16 Agustus 2018

Heri Chandra Santosa
Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

Mulai dari sebuah komunitas, Heri Chandra Santosa membawa sastra untuk dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.


Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

15 Agustus 2018

Dewan juri Satu Indonesia Award 2018
Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

Para calon peserta diharapkan mendaftar selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus 2018 mendatang.


Manfaat Besar dari Tanaman Liar

14 Agustus 2018

Hayu Dyah Patria
Manfaat Besar dari Tanaman Liar

Hayu ingin memerangi kekurangan gizi di masyarakat dengan pemanfaatan tanaman liar.


UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

13 Agustus 2018

Pendaftaran Satu Indonesia Award 2018
UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018


Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

11 Agustus 2018

11 Agustus 2018. Andi Taufan Garuda Putra.
Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

Salah satu keterbatasan yang dialami masyarakat ekonomi menengah ke bawah dalam usaha perbaikan taraf hidup adalah ketidaktersediaan modal.