TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari tiga orang terduga teroris yang ditangkap di gedung Gelanggang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau pada Sabtu lalu diketahui masih tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Muhammad Nur Zamzam alias Zamzam alias Jack terkait secara jaringan dengan Batty Bagus Nugraha alias Kholid, kelompok JAD yang tewas dalam penangkapan kelompok JAD Bekasi dan JAD Pekalongan pada hari minggu 13 Mei 2018 di Jawa Barat," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Ahad, 3 Juni 2018.
Baca: Bom yang Disiapkan Teroris Riau Hampir Sama dengan Bom Surabaya
Zamzam juga terkait dengan jaringan tersangka terorisme atas nama Pak Ngah, kelompok teror JAD penyerangan Polda Riau pada Rabu, 16 Mei 2018. Dari pengakuan Zamzam, kata Setyo, sebelum terjadi penyerangan di Markas Polda Riau, Pak Ngah dan kelompoknya pernah mendatangi Zamzam. "Pak Ngah ini pernah memesan untuk dibuatkan bom ke yang bersangkutan," ujarnya.
Baca: Terduga Teroris di Universitas Riau Berencana Ledakkan Gedung DPR
Zamzam ditangkap bersama dua rekannya, yakni Rio Bima Wijaya dan Orandi Saputra. Ketiganya merupakan alumni Universitas Riau. Zamzam yang merupakan alumnus jurusan Ilmu Pariwisata angkatan 2004, kata Setyo, sudah menyiapkan bahan peledak dan merakit bom. "Mereka juga sudah menentukan target sasaran dimana bom rakitannya mau diledakan," kata dia.
Ketiganya berencana untuk melakukan aksi peledakan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Riau dan DPR RI. Kini Zamzam sudah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan Rio Bima dan Orandi saat ini masih sebagai saksi dan menjalani pemeriksaan.
Baca: Polisi: Terduga Teroris Pilih Kampus Universitas Riau karena Aman