Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bambang Pacul PDIP Siap Masuk Bui Jika Ketua Umum Megawati Diusik

image-gnews
Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto (kiri) bersama anggota Komisi VII Fraksi PDIP Daryatmo Mardiyanto, saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto (kiri) bersama anggota Komisi VII Fraksi PDIP Daryatmo Mardiyanto, saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengaku siap masuk bui jika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri diusik. Ia membantah mengkultuskan Megawati. Menurut Bambang sosok Megawati dianggap sebagai ibu.

"Beliau lebih sekedar Ketum, beliau ibu kami. Ibu itu, kasarnya, se-preman-premannya kader PDIP kalau sudah berada bersama ibu, dia akan takluk. Sosok Bu Mega yang selalu memberi contoh baik pada kami, tidak bisa dihindarkan kalau Bu Mega lalu diusik," ujar Bambang di Panti Marhaen Kantor DPD PDIP Jateng, Sabtu 2 Juni petang.

Baca juga: PWI Sarankan Radar Bogor Mengadu ke Dewan Pers

Bambang menyatakan hal ini terkait kasus penggerudukan kantor Harian Radar Bogor oleh kader PDIP. Massa yang menggeruduk kantor Radar Bogor sempat bertindak anarkis dan memukul seorang staf di sana. Peristiwa ini dikecam banyak pihak. Aliansi Jurnalis Independen mengutuk keras kekerasan yang dilakukan di kantor Radar Bogor itu.

Pernyataan Bambang Pacul pasca-kejadian itu juga dianggap kontroversial. Bambang saat itu menyebut jika kejadian serupa terjadi di Jawa Tengah maka kantor koran itu bisa rata dengan tanah.

Bambang menjelaskan para kader terusik saat sang Ibu Megawati diberitakan seperti yang ditulis Radar Bogor. Dalam pemberitaannya, Radar Bogor menulis judul Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta. Tulisan itu terkait gaji Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.

Bambang Pacul mengatakan posisi Megawati di BPIP saat itu belum menerima gaji, dan dianggap ongkang-ongkang kaki tanpa bekerja.

Ia mengaku sudah memberikan instruksi dan saran kepada petinggi PDIP di wilayah Bogor untuk mengendalikan massa. Namun, kericuhan tak terhindarkan saat kader yang menganggap Megawati sebagai orang tua harus diberitakan miring.

Bambang tak ambil pusing jika perilaku penggerudukan Kantor Harian Radar Bogor oleh kader PDIP jauh dari seruan idealisme partainya. Ia bahkan melontarkan pernyataan kemungkinan kantor pers lainnya di Jateng bisa rata dengan tanah, jika mengusik Megawati. Hal itu bertolak belakang dengan seruan PDIP yang menyatakan dirinya sebagai partai yang menjunjung tinggi Pancasila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau mau menjelekkan saya, bahkan mengganti foto saya dengan kunyuk (monyet) silakan. Tidak akan ada yang marah. Namun kalau Bu Mega, sosok ibu, orang tua, dan yang membimbing kita diusik, kita jelas marah. Terlebih Jateng 'kandang banteng', banyak kader gaek yang tidak terlihat justru akan bergerak. Saya tidak bisa mencegah meski saya bilang jangan anarki," ucap Bambang.

Baca juga: Radar Bogor Dirusak, LBH Pers Desak Polisi Usut Tuntas

Alasan itulah yang membuat Bambang merasa bersyukur kejadian pemberitaan soal Megawati tidak terjadi di Jawa Tengah. Selain masih banyak kader gaek yang militan, ia juga memastikan para banteng di Jateng sungutnya akan memanjang jika induk mereka dikoyak.

"Hal itu terjadi jika hanya menyangkut Ketum, ibu kami. Saya kalau diperintah menghentikan, tidak akan bisa. Saya siap dipecat, bahkan masuk penjara kalau memang harus terjadi," kata Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

Bambang menyayangkan masyarakat beropini dirinya jauh dari nilai yang selama ini ditanam partainya hanya karena satu pernyataannya, soal kantor pers yang bisa rata dengan tanah jika mengusik Megawati. Ia mengakui pernyataannya tersebut menimbulkan kontroversi, mengarah pada hal provokatif, dan cenderung pada ujaran bersifat premanisme.

"Secara hukum jelas, ada delik pers dan sebagainya, kami juga tahu itu. Ya coba saja, ibumu dihina, direndahkan, kamu marah gak. Kalau gak marah, kamu malah bisa jadi anak durhaka," ujar Bambang.

Bambang menegaskan, pihaknya sudah tidak mempermasalahkan isi pemberitaan yang dianggap tidak berimbang tersebut. Jika pihak Radar Bogor meminta maaf dan tidak mengulang, PDIP akan langsung memaafkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

MKMK Putuskan Saldi Isra dan Arief Hidayat Tak Langgar Kode Etik, Begini Pertimbangan Hukumnya

33 menit lalu

Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna saat memimpin sidang putusan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang dilaporkan oleh Zico Simanjuntak di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Salah satu poin yang diucapkan Anwar adalah dirinya telah mengetahui ada upaya politisasi dan menjadikan dirinya sebagai objek dalam berbagai putusan MK. TEMPO/Subekti.
MKMK Putuskan Saldi Isra dan Arief Hidayat Tak Langgar Kode Etik, Begini Pertimbangan Hukumnya

MKMK menggelar sidang pengucapan putusan pada Kamis, 28 Maret 2024.


Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta Berbagi Takjil

1 jam lalu

Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta Berbagi Takjil

Sebagai bentuk kepedulian dan empati terhadap sesama di Bulan Suci Ramadhan, Ps. Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta menggelar acara Berbagi Takjil di CBD Puri Jakarta Barat pada Rabu, 28 Maret 2024.


Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo Semakin Terang Benderang

2 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Turut hadir Kepala BIN Budi Gunawan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam pertemuan tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo Semakin Terang Benderang

Sinyal persamuhan antara Megawati dengan Prabowo semakin terang benderang. Berikut sinyal-sinyal tersebut.


Hak Angket DPR Tak Kunjung Bergulir, Politikus PKB: Kita Masih Tetap Usaha

2 jam lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Hak Angket DPR Tak Kunjung Bergulir, Politikus PKB: Kita Masih Tetap Usaha

PKB berharap PDIP dapat bergerak ikut mengajukan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.


Soal Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

4 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyerahkan potongan tumpeng kepada Presiden Joko Widodo, disaksikan Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo saat mengikuti acara puncak HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2022. PDI Perjuangan merayakan HUT ke-50 sebagai bagian dari konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024. Perayaan tersebut mengusung tema
Soal Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani buka suara soal peluang pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto.


MKMK Putuskan Saldi Isra Tak Langgar Kode Etik Soal Tudingan Terafiliasi PDIP

8 jam lalu

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra berbicara kepada wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. ANTARA/Nadia Putri Rahmani
MKMK Putuskan Saldi Isra Tak Langgar Kode Etik Soal Tudingan Terafiliasi PDIP

MKMK memutuskan Hakim Saldi Isra tidak melanggar kode etik atas dugaan terafiliasi PDIP.


Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

1 hari lalu

Logo Partai Gerindra
Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.


Said Abdullah Caleg DPR dari PDIP Raih Suara Terbanyak Nasional, Kalahkan Dedi Mulyadi sampai Puan Maharani

1 hari lalu

Sebelumnya, Said Abdullah memberikan usulan penghapusan daya listrik 450 VA dalam rapat Banggar DPR RI bersama Kementerian Keuangan pada Senin, 12 September 2022 lalu. Said meminta pemerintah menaikkan daya listrik rumah orang miskin dan rentan miskin. Foto: Istimewa
Said Abdullah Caleg DPR dari PDIP Raih Suara Terbanyak Nasional, Kalahkan Dedi Mulyadi sampai Puan Maharani

Said Abdullah kader PDIP memperoleh suara terbanyak nasional, kalahkan Dedi Mulyadi dan Puan Maharani. Berikut harta kekayaannya.


Hasto PDIP: Ada Operasi Politik Kecilkan Suara PPP dan Sinyal Berkoalisi Kembali di Pilkada 2024

2 hari lalu

Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Sabtu 23 Maret 2024. Kedatangan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hasto PDIP: Ada Operasi Politik Kecilkan Suara PPP dan Sinyal Berkoalisi Kembali di Pilkada 2024

Sekjen PDIP Hasto menyebut adanya operasi politik untuk mengecilkan suara PPP di Pemilu 2024. Hasto juga memberi sinyal kembali berkoalisi dengan PPP.


Soal Rencana Persamuhan dengan Prabowo, PDIP dan PPP Bilang Begini

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin,  25 Maret 2024. ANTARA/HO-PDIP
Soal Rencana Persamuhan dengan Prabowo, PDIP dan PPP Bilang Begini

PDIP dan PPP angkat bicara soal rencana persamuhan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Begini kata mereka.