Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gelar Tirakatan, Warga Yogyakarta Menolak Politisasi Pancasila

image-gnews
Warga Yogya dari berbagai elemen gelar tirakatan Hari Lahir Pancasila di Titil Nol Kilometer Kamis petang, 31 Mei 2018. Warga menolak politisasi Pancasila sebagai alat kepentingan politik. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Warga Yogya dari berbagai elemen gelar tirakatan Hari Lahir Pancasila di Titil Nol Kilometer Kamis petang, 31 Mei 2018. Warga menolak politisasi Pancasila sebagai alat kepentingan politik. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang dari berbagai elemen berkumpul di Titik Nol Kilometer Yogyakarta untuk mengikuti malam tirakatan Hari Lahir Pancasila, Kamis petang 31 Mei 2018. Berbagai kelompok dan komunitas berkumpul seperti Komunitas Perempuan Yogyakarta, Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yayasan Indonesia Rumah Kebhinekaan, dan Sanggar Budaya Pangawikan.

Mereka beramai-ramai duduk lesehan di depan sudut halaman Istana Gedung Agung sambil mendengarkan lantunan pembacaan aneka serat berbahasa Jawa tentang kidung Pancasila. Aroma wangi dupa dan bunga pun menyeruak di tengah lalu lintas Titik Nol yang ramai.

“Tirakat ini sebagai bentuk syukur warga bahwa kini kelahiran Pancasila sudah dapat diperingati banga Indonesia setiap 1 Juni. Dulu kan belum ada peringatan seperti ini,” ujar Koordinator Acara Malam Tirakatan, Sigit Sugito, ditemui di sela-sela acara, Kamis.

Baca: Hari Lahir Pancasila, Kaka Slank: Pancasila Jangan Cuma Hafalan

Sigit menuturkan semangat yang dibawa pada malam tirakatan ini adalah penegasan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. “Kami tak rela, hari lahir Pancasila ini dikotori dengan aksi-aksi politis, yang juntrungannya membawa kepentingan politik tertentu seperti aksi bela ini bela itu yang rencananya digelar di Yogya,” ujar Sigit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, Pancasila seharusnya jadi pemersatu bangsa. Sigit juga meminta Pancasila tidak dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk menyerang satu sama lain dengan memanfaatkan momentum tahun politik 2018 dan 2019. “Kami berdoa bersama warga di sini untuk mengenang dan mengingatkan kembali nilai-nilai Pancasila yang luhur, sebagai alat pemersatu, bukan pemecah,” ujarnya.

Tirakatan Hari Lahir Pancasila, kata Sigit, juga menyerukan pada warga Yogyakarta agar tak terseret pada kepentingan politik praktis yang mengatasnamakan Pancasila. “Jangan sampai tahun politik 2018 dan 2019 warga Yogya yang biasanya guyub rukun dan bersatu jadi terpecah karena adanya kepentingan kepentingan politik sempit, seperti saat Pilkada DKI Jakarta lalu,” ujarnya.

Baca: Aksi Bela Bangsa dan Aksi Pancasila Batal di Titik Nol Yogya

Pada 1 Juni 2018, rencananya di Titik Nol Kilometer akan digelar dua aksi bersamaan Hari Lahir Pancasila. Dua aksi itu bertajuk Aksi Bela Bangsa dan Yogyakarta Benteng Pancasila dibatalkan kepolisian karena berpotensi menimbulkan kerawanan keamanan karena digelar bersamaan dan lokasinya di pusat keramaian. "Dari potensi kerawanan, kami melihat itu alasan kenapa kami membatalkan," kata Kepala Kepolisian Daerah D.I. Yogyakarta, Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

1 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

11 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

14 jam lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

15 jam lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

19 jam lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

20 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

1 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.