TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan lobi-lobi yang dilakukan Indonesia menanggapi pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Indonesia akan terus bersama perjuangan bangsa Palestina," kata Retno dalam rapat kerja Kementerian Luar Negeri bersama Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.
Retno mengatakan telah mendengar rencana pemindahan kantor kedubes AS itu sejak Desember 2017. Sejak saat itu, pendekatan ia lakukan ke berbagai negara, termasuk AS, untuk membicarakan rencana itu.
Baca juga: Israel Melarang Turis Indonesia Masuk, Warga Menyesalkan
Pada mulanya, ia mendapat informasi bahwa pemindahan kantor kedubes AS itu baru akan terealisasi dalam waktu yang lama. Ternyata, realisasi rencana itu dilakukan lebih cepat dari informasi itu, yaitu pada 14 Mei 2018.
"Rex Tillerson (Menteri Luar Negeri AS) mengatakan pada Desember 2017 bahwa pelaksanaan pemindahan itu sendiri masih akan memakan waktu yang lama," kata Retno.
Lantas lobi-lobi pun dilakukan, antara lain ke negara-negara lain untuk mencegah mereka memindahkan kedubesnya seperti AS. Lobi itu berlanjut ke Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Baca juga: Palestina Bela Turis Indonesia yang Tak Bisa Masuk Israel
"Dalam pertemuan para menlu OKI di Bangladesh pada tanggal 5 dan 6 mei 2018, Indonesia menginisiasi stand alone statement mengenai sikap OKI terhadap pemindahan kedubes AS ke Yerusalem," ujar Retno.
Tak berhenti di sana, lobi dilanjutkan dengan meminta Menlu Turki memimpin OKI melakukan pertemuan luar biasa untuk membahas berjatuhannya korban sipil di konflik Gaza. "KTT luar biasa OKI telah terselenggara di Istanbul pada 18 Mei 2018. Pernyataan Indonesia disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla."
Lobi terbaru, kata Retno, adalah di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Contohnya adalah saat pekan lalu ia menjadi pembicara di acara bertajuk "open debate on upholding international law". Dalam kegiatan itu, ia membicarakan soal persoalan Palestina itu.
"Saya juga hadir di UN Forum on Palestine dan sempat bertemu dengan Hanan Ashrawi dan kami merupakan satu-satunya Menlu yang hadir di forum tersebut," ucap Retno.