TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya menemui keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu di Istana Merdeka hari ini. Namun, dalam pertemuan itu, Jokowi tak didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Wiranto terlihat keluar dari Istana sebelum pertemuan antara Jokowi dan keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu itu terjadi. "Saya ada tugas lain," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.
Baca juga: Bahas Pelanggaran HAM Berat, Wiranto Undang Komnas HAM
Wiranto mengaku tidak mengetahui isu yang akan dibahas Presiden dan para peserta Kamisan tersebut. "Tanya Mensesneg," katanya meminta wartawan bertanya ke Menteri Sekretariat Negara.
Wiranto merupakan mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) saat terjadi tragedi Trisakti. Empat mahasiswa Trisakti gugur saat demonstrasi menuntut Soeharto mundur. Mereka tewas dengan peluru tajam. Hingga saat ini belum ada otak penembakan terhadap mahasiswa Trisakti yang dihukum.
Setelah tragedi Trisakti, terjadi juga kasus penjarahan dan dugaan pemerkosaan pada 13-14 Mei 1998. Banyak orang hilang yang sampai saat ini tak ketahuan rimbanya.
Keluarga korban pelanggaran HAM itu kemudian menggelar aksi Kamisan untuk menuntut pemerintah menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu. Setelah aksi Kamisan yang ke-540, Presiden Jokowi akhirnya menemui mereka.
Baca juga: Wiranto: Saya Akan Selesaikan Pelanggaran HAM
Adapun Wiranto sebelumnya berada di Istana untuk menghadiri pelantikan Yahya Cholil Staquf sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Namun, seusai acara, dia langsung berangkat meninggalkan Istana.
Dalam pertemuan dengan keluarga korban pelanggaran HAM, Presiden Jokowi tampak hanya didampingi beberapa orang.