TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum meninggal, cendekiawan muslim Dawam Rahardjo memiliki beberapa keinginan yang akhirnya tak akan terwujud. "Banyak keinginan Bapak yang belum selesai," kata sekretaris Dawam, Komala Dewi, saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.
Dawam meninggal pada usia 76 tahun. Ia mengembuskan napas terakhir setelah menderita penyakit komplikasi, mulai diabetes, jantung, hingga stroke. Dalam beberapa bulan terakhir, ia juga harus menjalani perawatan intensif untuk mengobati penyakitnya.
Baca juga: Dawam Rahardjo Dimakamkan di Kalibata Hari Ini Bakda Zuhur
Sebelum tutup usia, Dawam rupanya masih ingin menulis beberapa buku. Dewi tidak menjelaskan buku yang ingin ditulis atasannya tersebut. Namun, sepanjang hayatnya, Dawam memang termasuk penulis ulung. Ia telah menelurkan sejumlah karya, di antaranya Risalah Cendekiawan Muslim, Ensiklopedia Al-Quran, dan Perspektif Deklarasi Makkah, Menuju Ekonomi Islam.
Selain itu, Dawam berniat kembali menerbitkan majalah atau jurnal Ulumul Quran. Keinginan itu, ucap Dewi, diceritakan Dawam berulang kali. Sepengetahuan Dewi, jurnal ini memang sudah berhenti terbit sejak 2013.
Jurnal Ulumul Quran merupakan salah satu referensi pemikiran Islam yang sempat populer di tahun 1990-an. Jurnal ini terbit pertama kali pada 1989 dan dipelopori sejumlah cendekiawan. Di antaranya ulama Quraish Shihab, akademikus Azyumardi Azra, dan politikus senior Partai Amanat Nasional, Amien Rais.
Di jurnal inilah, Dawam Rahardjo pernah menjadi pemimpin redaksi, selain menjadi pengisi tulisan.