TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan pemerintah saat ini tengah bekerja keras menurunkan angka kemiskinan Indonesia agar di akhir periode jabatan Presiden Jokowi dapat menjadi 9 persen.
“Akhir periode pertama jabatan Pak Jokowi kami targetkan angka kemiskinan turun menjadi 9 persen,” ujar Idrus di Yogyakarta Selasa petang 29 Mei 2018.
Baca Juga:
Idrus menuturkan, pada tahun 2018 ini hingga akhir periode Jokowi 2019 nanti, angka kemiskinan tahun 2017 yang menurut Badan Pusat Statistik tercatat 10,12 persen bisa digenjot untuk diturunkan satu persen lebih.
Baca juga: Tekan Kemiskinan Single Digit, Bappenas Optimalkan Bansos
Adapun cara yang ditempuh salah satunya mengoptimalkan pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH).
Tahun 2018 ini, jumlah keluarga penerima manfaat PKH ditarget menjadi 10 juta keluarga atau setara sekitar 40 juta jiwa. Jika pelaksanaan program PKH ini optimal, maka seharusnya angka kemiskinan bisa ditekan. Sebab, ujar Idrus, jumlah penerima manfaat tahun ini sudah di atas jumlah penduduk miskin yang jumlahnya 26 juta jiwa.
Pada 2017 silam jumlah penerima manfaat PKH masih diangka enam juta keluarga. Mengacu data BPS, Idrus menuturkan angka kemiskinan yang pada 2016 masih di atas 27 juta jiwa berkurang menjadi 26 juta lebih penduduk pada 2017.
Baca juga: Menteri Darmin Klaim Penurunan Kemiskinan Dilakukan Berkelanjutan
“Belum lagi, tahun ini target penyaluran program rastra (beras sejahtera) menyasar 15.500 keluarga (miskin), setara 65 juta jiwa, kami optimistis bisa kurangi angka kemiskinan ini,” ujarnya.
Dengan kondisi program pengentasan kemiskinan yang sudah dan sedang dijalankan itu, maka saat ini yang tengah dioptimalkan Kementerian Sosial bukan lagi jumlah penerima program melainkan indeks penerima program.