TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegur Menteri Sosial Idrus Marham terkait penempatan pengeras suara masjid yang berada di lingkungan Kementerian Sosial. "Sebagai Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) saya ingin sampaikan ini suara mesjid didengar tapi tidak dimengerti," kata JK saat menghadiri buka puasa bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Kementerian Sosial, Jakarta, Sabtu, 26 Mei 2018.
Wapres JK bahkan menilai penempatan pengeras suara di masjid itu membuat banyak orang mengantuk ketika melaksanakan salat Jumat. Sebabnya, posisi pengeras suara tersebut saling berhadapan mengarah ke dalam. Walhasil, suara masing-masing pengeras suara saling bertabrakan dan terdengar sengau.
Baca: Buka Puasa Bersama DMI, JK Cerita Obrolan dengan Raja Salman
Menurut JK, orang yang berada di masjid, 80 persen dari waktunya digunakan untuk mendengar, 10 persen untuk ibadah, dan 10 persen untuk berdoa. "Kalau kita di masjid 80 persen mendengar, jadi kalau sound system jelek, 80 persen (waktunya) hilang," ujarnya.
JK pun membandingkan pengeras suara yang ada di dalam angkutan umum. Ia menuturkan, sound system di dalam angkot yang supirnya ugal-ugalan justru lebih membawa keimanan ketimbang pengeras suara di masjid. "Karena kalau supir ugal-ugalan, penumpang astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim. Istighfar terus," katanya disambut tawa para hadirin.
Baca: JK Menyarankan Seleksi Mubaligh Dilakukan oleh Asosiasi
Karena itu, JK meminta Idrus untuk memperbaiki pengeras suara masjid di komplek kementeriannya. Apalagi, kata dia, Idrus pernah tergabung dalam organisasi pemuda masjid dan menjabat sebagai ketua. "Ini masukan buat Pak Menteri, dulu kan ketua pemuda masjid. Mari sempurnakan ibadah kita dan jaga silaturahmi," ucapnya.