TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra memberikan sinyal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menuturkan, sejauh ini nama Anies merupakan kandidat terkuat dibanding sejumlah nama yang beredar.
“Anies sangat diinginkan oleh kader Gerindra untuk mendampingi Pak Prabowo,” ujar Arief kepada Tempo, Kamis, 24 Mei 2018.
Baca: Soal Capres 2019, Anies Baswedan: Saya Ngurusin Jakarta
Arief mengatakan partainya memiliki sejumlah pertimbangan untuk mengusung Anies. Di antaranya popularitas dan elektabilitas mantan Rektor Universitas Paramadina itu. Modal tersebut tak lepas dari kemenangan Anies dalam pemilihan Gubernur DKI pada April 2017. “Anies sudah memiliki pemilih tetap yang cukup banyak,” ucapnya.
Arief mengimbuhkan, Anies juga berpengalaman di bidang pemerintahan lantaran pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelum dicopot Presiden Joko Widodo pada Juli 2016. Sejumlah pengalaman itu dinilai menjadi bekal Anies untuk maju dalam Pemilihan Umum 2019. “Anies bisa disiapkan sebagai pemimpin masa depan.”
Pada 11 April lalu, Partai Gerindra resmi mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Dari sejumlah partai di luar pemerintahan, baru Partai Keadilan Sejahtera yang menyodorkan sembilan nama kadernya untuk dipertimbangkan Gerindra mendampingi Prabowo. Namun, hingga saat ini, Prabowo belum menunjuk satu nama.
Baca: Soal Capres 2019, Anies Baswedan Geleng-geleng dan Bilang Enggak
Arief menyebutkan, meski PKS berkukuh mengusung kader-kadernya, usul mengusung Anies bisa dibicarakan bersama. Apalagi, menurut dia, dalam pemilihan kepala daerah DKI tahun lalu, Anies juga diusung berdasarkan kesepakatan Gerindra dan PKS. “Artinya, kalau mau memajukan Anies, tidak banyak penolakan,” tuturnya.
Direktur Pencapresan Dewan Pimpinan Pusat PKS Suhud Alynudin meminta Gerindra mengkaji ulang rencana pengusungan Anies. Dia beralasan etika politik harus dipertimbangkan. Suhud mengingatkan, dukungan PKS terhadap Anies adalah sebagai gubernur untuk masa jabatan lima tahun. Ia yakin Anies akan menghormati kesepakatan tersebut.
“Kami juga yakin Prabowo akan menghormati kerja sama dengan PKS dan mengambil calon wakil presiden dari kader PKS,” ucapnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai pasangan Prabowo dan Anies ideal karena berasal dari latar belakang militer dan sipil. Namun, persoalannya, Anies belum tentu mendapat dukungan partai koalisi. Adapun PKS sejak awal telah menawarkan sembilan nama, yaitu Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera, sebagai calon wakil presiden. “Kecuali ada partai lain yang rela Gerindra mengusung Anies,” tuturnya.
Dalam sejumlah kesempatan, Anies Baswedan enggan berkomentar perihal dukungan kepadanya. Bahkan ia menghindari pertanyaan ihwal peluangnya mendampingi Prabowo. “Saya lagi ngurusin Jakarta sekarang,” kata Anies.
BUDIARTI UTAMI PUTRI