TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak dicaci atau difitnah. Alasannya, dalam konsep agama pemerintah adalah wakil Tuhan.
"Pemerintah dalam konsep agama itu tidak boleh difitnah, dicaci maki. Menurut konsep Al Quran, Injil, Taurat, Zabur, pemerintah itu adalah reprsentasi Tuhan di muka bumi," kata Ali Mochtar Ngabalin di Kantor KSP, Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis, 24 Mei 2018.
Baca juga: Masuk Lingkaran Istana,Ali Mochtar Ngabalin: Pemerintah Tak Zalim
Politikus Partai Golkar ini meminta pula umat Islam mau mendukung pemerintahan ini. Pasalnya umat Islam adalah kelompok mayoritas di Indonesia.
"Pemerintah yang kuat itu harus mendapat dukungan grassroot yang full dan kuat," kata Ngabalin.
Sebabnya ia berharap masyarakat mau duduk bersama dengan pemerintah guna berdiskusi demi kepentingan bangsa. Masyarakat diminta pula untuk tidak memfitnah pemerintah atau menyebutnya melakukan hal yang buruk.
"Saya harus menyampaikan bahwa tidak ada kezaliman yang dilakukan pemerintah ini. Tidak ada kebohongan, tidak ada kemunafikan, tidak ada tipu-menipu," kata Ngabalin.
Sebelum masuk dalam lingkungan Istana, Ali Mochtar Ngabalin dikenal kerap mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bergabungnya dia dengan pemerintah, kata Ali, adalah hal biasa dalam politik.
Baca juga: Tugas Ali Mochtar Ngabalin, Moeldoko: Bukan Juru Bicara Presiden
"Sepanjang kepentingannya untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, Anda harus redamkan seluruh kebencian," ucapnya.
Ali Mochtar Ngabalin mengklaim pemerintahan Jokowi-JK selalu memikirkan kepentingan bangsa. Sebabnya ia berharap umat Islam mau tetap mendukungnya.
"Saya mengimbau, mengajak, tidak ada cara lain kecuali harus berikan dukungan full kepada pemerintah agar bisa menyelesaikan urusan-urusan masyarakat," tuturnya.