TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu meminta prajurit Tentara Nasional Indonesia untuk terus mengamati berbagai perkembangan situasi menjelang Pemilihan Umum dengan saksama.
"Apabila kami tidak mewaspadai bersama akan dapat mengimbas serta memengaruhi stabilitas keamanan nasional," kata Ryamizard saat memberikan pengarahan kepada prajurit Kostrad di GOR Kartika Divif I Kostrad, Cilodong, Depok, Selasa, 22 Mei 2018.
Ryamizard mengatakan 2018 sebagai tahun politik, karena akan berlangsungPilkada dan Pilpres. Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 di 171 daerah dan persiapan Pilpres 2019.
Baca juga: Pemilu 2019, Pengamat: Ambang Batas 4 Persen Bunuh Diri Partai
Menurut Ryamizard dalam suasana tahun politik akan mulai bermunculan serangan-serangan abstrak yang menggangu kondisi mental dan psikologis masyarakat. Ryamizard mengatakan rakyat atau konstituen akan dijejali dengan berita-berita palsu atau hoaks yang dikemas sedemikian rupa.
"Dalam bahasa intelijen, pilkada adalah medan tempur menuju ke pilpres sebagai medan perangnya," ujar Ryamizard.
Ryamizard Ryacudu mengatakan tujuan akhir dari Pemilu 2019 pada hakekatnya adalah untuk memilih pemimpin. Ryamizard mengatakan sebagai umat beragama yang taat, masyarakat atau pemilih Islam perlu salat istqarah agar mendapatkan pemimpin yang amanah dan melayani rakyatnya serta yang Rahmatan Lilalamin.
Baca juga: Megawati Ancam Pecat Pengurus Partai Jika Kalah Pemilu
"Dan nantinya anggota keluarga saat memilih pemimpin perlu memiliki pedoman untuk tidak memilih pemimpin yang memiliki motif duniawi yang dipengaruhi oleh motivasi tiga ta, yaitu tahta, harta dan wanita," ujar Ryamizard.