TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Selasa, 22 Mei 2018, pukul 03.37 WIB, jumlah pengungsi akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi berjumlah 660 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebagian masyarakat mengungsi mandiri sejak Senin malam.
"Jumlah pengungsi mandiri terus bertambah. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) telah mendistribusikan bantuan dan masih melakukan pendataan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Baca: Gunung Merapi Alami Letusan Freatik Lagi
Gunung Merapi mengalami letusan freatik kecil pada Senin dinihari, 21 Mei 2018, pukul 01.25 WIB. Letusan itu berlangsung 19 menit dengan ketinggian asap 700 meter. Pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengkonfirmasi, letusan kecil itu memunculkan hujan abu, khususnya di wilayah barat Gunung Merapi.
Petugas di pos-pos pemantauan Gunung Merapi melaporkan terjadi suara gemuruh bersamaan dengan erupsi freatik sebanyak tiga kali pada 21 Mei 2018. Masing-masing pada pukul 01.25 WIB dengan durasi 19 menit ketinggian kolom erupsi 700 meter, pukul 09.38 WIB durasi 6 menit ketinggian kolom erupsi 1200 meter, dan pukul 17.50 durasi 3 menit ketinggian kolom erupsi tidak teramati.
Sutopo menyampaikan, 298 warga Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, mengungsi mandiri ke Balai Desa Glagaharjo. Selain itu, 362 warga Dukuh Takeran dan Dukuh Stabelan di Desa Tlogolele, Kabupaten Boyolali, mengungsi mandiri ke pengungsian Desa Tologolele.
Dia mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta BPBD di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk mengantisipasi letusan serta kenaikan status waspada.
Baca: Letusan Freatik Gunung Merapi Sering dalam 10 Hari Terakhir
Adapun rencana kontingensi menghadapi letusan Gunung Merapi telah diaktifkan. Pendataan jumlah penduduk yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB 3) masih berjalan.
Pada Selasa dinihari, Gunung Merapi mengalami erupsi selama 3 menit, pukul 01.47 WIB. Kolom asap setinggi 3.500 meter disebut terlihat condong mengarah ke barat. Amplitudo seismik maksimum terukur 40 mm.
Sutopo mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat. "Tidak terpancing pada isu-isu mengenai letusan Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.