TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno dengan Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut hanya awal dari kerja sama kedua partai itu menuju pilpres 2019. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade.
"Ujungnya memang akan ada pertemuan antara pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Pak Prabowo," kata Andre kepada Tempo pada Senin malam, 21 Mei 2018.
Sandiaga dan AHY bertemu di kawasan Kuningan pada Jumat malam, 18 Mei 2018. Menurut AHY, pertemuan itu membahas soal harapan dan tantangan Indonesia pada masa mendatang. Mengenai koalisi, partainya masih membuka komunikasi dengan pelbagai elemen masyarakat, elite politik, dan partai.
Baca: AHY dan Sandiaga Bertemu, Gerindra: Kami Membuka Diri
Andre mengatakan, pada pertemuan selanjutnya, kedua pimpinan partai itu hendak mencocokkan frekuensi antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Maksudnya adalah membahas seperti apa kerja sama kedua partai ke depannya.
Kendati begitu, kata Andre, Partai Gerindra belum memastikan waktu pertemuan. Pihaknya sedang menunggu tim Sandiaga Uno mematangkan kerangka kerja sama. "Pertemuannya mungkin bukan di Hambalang, tapi di Kertanegara. Tunggu saja nanti," ujarnya.
Baca: Pertemuan AHY dan Sandiaga Buka Peluang Koalisi Gerindra-Demokrat
Atas pertemuan antara Sandiaga dan AHY, kedua partai sama-sama menyebut bahwa ada peluang kedua partai tersebut akan berkoalisi. Namun belum ada kepastian mengenai koalisi tersebut.
Sampai saat ini, Partai Gerindra baru menyatakan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan akan mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Namun belum ada keputusan siapa pendamping Prabowo. Sedangkan Demokrat belum menentukan arah koalisinya tapi mendorong AHY sebagai salah satu kandidat di pilpres 2019.