TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Agama, Matsuki, mengatakan pihaknya telah menyeleksi daftar nama mubalig atau penceramah sejak tiga bulan lalu hingga akhirnya terperas menjadi 200 nama yang disampaikan ke publik.
“Prosesnya beberapa bulan, yang melibatkan asosiasi dai di bawah lembaga, organisasi kemasyarakatan, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah,” kata Matsuki saat dihubungi Tempo pada Ahad, 20 Mei 2018.
Menurut Matsuki, awalnya lebih dari 200 nama penceramah yang masuk ke Kementerian Agama. Majelis Ulama Indonesia (MUI), kata dia, juga berperan mengusulkan nama-nama penceramah yang direkomendasikan.
Baca: Menteri Agama: Penggunaan Daftar 200 Nama Penceramah Tidak Wajib
Kementerian Agama merilis daftar nama 200 penceramah yang direkomendasikan untuk mengisi kegiatan keagamaan. Langkah ini diambil agar masyarakat mudah menyiapkan penceramah.
Dengan diumumkannya penceramah yang telah terverifikasi, kata Matsuki, masyarakat bisa meminta data lengkap penceramah yang ada di dalam daftar tersebut ke Kementerian. ”Kami punya lengkap dari nomor telepon, alamat rumah, dan latar belakang pendidikannya," ujarnya.
Baca: Tak Masuk Daftar 200 Mubalig Kemenag, Ini Kata Ustad Abdul Somad
Sebelumnya, kata Matsuki, Kementerian juga telah membuat standardisasi khatib dengan tujuan yang sama, agar masyarakat bisa memilih khatib yang layak dan mempunyai kompetensi. “Pemilihan khatib sebelumnya juga kami melibatkan pihak lain. Kami tidak mungkin menentukan sendiri,” ucapnya.
Matsuki mengatakan 200 nama mubalig yang dikeluarkan Kementerian Agama merupakan tahap awal. Menurut dia, masih banyak lagi nama penceramah yang akan diverifikasi oleh Kementerian bersama dengan lembaga lain.
Dengan adanya verifikasi ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan penceramah yang berkualitas dengan keilmuan yang mumpuni. Selain itu, penceramah yang masuk daftar Kementerian membawa semangat untuk memperkuat komitmen kebangsaan atau menjadi ulama yang moderat. “Jumlahnya juga akan terus bertambah, karena yang dikeluarkan baru data awal," kata Matsuki.
Baca: Alasan Menteri Agama Lukman Hakim Rilis 200 Nama Penceramah Islam