INFO NASIONAL - Menyambut pesta olahraga Asia Games 2018, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari infrastruktur, sarana, fasilitas-fasilitas pendukung, dan atlet serta official yang akan bertanding. Acara ini akan digelar di dua kota di Indonesia, yaitu Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018.
Kesiapan itu perlu dilakukan, karena seluruh negara di Asia akan mencurahkan perhatiannya kepada Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan ajang olahraga empat tahunan ini. Tak hanya membangun infrastruktur olahraga, infrastruktur dan sarana transportasi sebagai elemen penting dalam pelaksanaan ajang ini pun menjadi fokus pemerintah. Pemerintah telah menetapkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang lebih efektif untuk mendukung perhelatan akbar se-Asia ini. Moda transportasi berbasis rel menjadi salah satu solusi yang dipilih pemerintah.
Baca Juga:
Sebagai BUMN operator kereta api di Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (Persero) pun diamanatkan untuk turut mewujudkan pengembangan moda transportasi berbasis rel ini. Pada awal Januari 2018 lalu, KAI dan anak perusahaannya yakni PT Railink berhasil mengoperasikan KA Bandara Soekarno Hatta. Hadirnya KA bandara pertama di Jawa ini diharapkan dapat memudahkan masyakarat dan tentunya para atlet dan official dari seluruh negara Asia nantinya.
“KAI telah mengoperasikan KA Basoetta di awal tahun 2018. Saat ini, KAI tengah menangani penugasan dari pemerintah terkait moda transportasi berbasis rel, sebagai angkutan penting bagi penyelenggaraan Asian Games 2018 yakni LRT Sumatera Selatan dan LRT Jabodebek. Hadirnya LRT ini mengantarkan Indonesia memasuki babak baru dalam bidang perkeretaapian nasional,” kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.
Kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Sumatera Selatan telah menunjukkan progres yang pesat. Hampir seluruh dari 13 stasiun yang tersebar di sepanjang 23,4 kilometer telah rampung di atas 90 persen. LRT ini akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang , menuju Stasiun Jakabaring sebagai stasiun terdekat ke kawasan Sport City Jakabaring yang akan digunakan sebagai arena untuk perhelatan Asian Games 2018.
Baca Juga:
Sarana keretanya pun secara bertahap telah dikirim dari Madiun ke Palembang untuk kemudian mengikuti serangkaian uji coba yang diperkirakan akan selesai akhir Juni 2018. Selain menjadi operator LRT Sumsel, KAI bertanggung jawab dalam investasi sarananya. Sementara PT Inka, Madiun, sebagai pabrikan yang memproduksinya. KAI juga ditugaskan dalam hal perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana LRT Sumsel ini.
Sama halnya dengan LRT Sumsel, di pusat Ibu Kota Indonesia, KAI juga ditugaskan oleh pemerintah sebagai operator LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). KAI bahkan telah membuka recruitment untuk mengisi kebutuhan SDM-nya. Untuk masa persiapan awal, KAI telah menyiapkan SDM-nya dari pegawai eksisting. KAI juga telah menyelenggarakan pelatihan kepada pegawai- pegawainya yang nantinya akan terlibat dalam operasional LRT ini, mengingat teknologi yang digunakan merupakan hal baru bagi perkeretaapian Indonesia. Teknologi LRT ini menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya, yang dilengkapi third rail atau rel ketiga sebagai sumber daya listrik yang letaknya ada di bawah, tepat bersebelahan dengan rel utamanya.
Dukungan PT KAI juga ditunjukkan dengan berbagai bentuk sosialisasi dan promosi ajang Asian Games di eksterior beberapa rangkaian KA, promosi di stasiun-stasiun seperti di eskalator dan videotron. Selain itu, KAI juga menyematkan logo Asian Games dalam setiap iklan promosinya di berbagai media baik cetak maupun online.
Selain menjadi ajang untuk mengukir prestasi di bidang olahraga, Asian Games ini juga menjadi momen untuk memperkenalkan kemajuan pelayanan transportasi dan kekayaan alam dan budaya Indonesia pada dunia. Tentunya diharapkan berimbas positif terhadap kunjungan wisatawan untuk menambah devisa negara.
“Ajang Asian Games 2018 ini juga sekaligus menjadi pembuktian, bahwa Indonesia mampu memberikan pelayananan transportasi khususnya di bidang perkeretaapian yang tak kalah saing dengan negara-negara maju di luar sana,” kata Edi Sukmoro. (*)