Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPAI Miris Setelah Menjenguk Anak-anak Terduga Teroris

image-gnews
Warga berkumpul di sekitar lokasi rumah kontrakan pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, saat dilakukan penggeledahan, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, 15 Mei 2018.  TEMPO/Aris Novia Hidayat
Warga berkumpul di sekitar lokasi rumah kontrakan pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, saat dilakukan penggeledahan, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, 15 Mei 2018. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendatangi anak-anak terduga pelaku teror bom Surabaya dan Sidoarjo di Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Rabu, 16 Mei 2018.

"Kami dari KPAI datang ke sini ingin memastikan kondisi seperti apa korban maupun anak yang dilibatkan dari aksi bom bunuh diri oleh orangtuanya," kata Ketua KPAI, Susanto, kepada wartawan setelah menjenguk mereka.

Baca: KPAI Siap Dampingi Anak Terduga Teroris yang Selamat

Susanto mengatakan empat dari mereka kondisinya relatif baik. Namun rombongan KPAI tak bisa semuanya berkomunikasi dengan mereka. "Harus kami tanya mau nyaman komunikasi dengan siapa. Sama laki-laki atau perempuan," katanya.

Susanto mengaku miris dengan kasus ini. Sebab, menurut dia, pola infiltrasi paham radikalisme telah berubah. Bila dulu melalui guru dan teman sebaya, kata dia, saat ini melalui pola pengasuhan. "Ini sebuah kejahatan yang serius," katanya.

Karena itu, menurut dia, kasus ini perlu diberikan penanganan secara khusus dan komperensif yang melibatkan pelbagai pihak. KPAI, kata dia, siap memberikan pendampingan sampai mereka di serahkan kepada keluarga yang tepat.

Simak: Tri Rismaharini: Cita-cita Anak Pelaku Bom di Surabaya Tak Lumrah

Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun LPSK siap memberikan perlindungan kepada anak-anak terduga teroris. LPSK akan memberikan bantuan untuk korban cedera dan memberikan santunan untuk keluarga korban. "Terorisme jadi prioritas LPSK," kata Wakil Ketua LPSK Hasto Atmojo.

Ada tujuh anak terduga teroris yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Mereka adalah AIS, 8 tahun, anak dari pasangan Tri Murtiono dan Tri Ernawati, terduga pelaku bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Senin, 14 Mei 2018.

Lihat: KPAI: Ada 3 Alasan Pelaku Bom Bunuh Diri Ajak Anak dan Perempuan

Selanjutnya AR, 15 tahun, FP (11), dan GHA (11), tiga anak dari keluarga pasangan Anton Ferdiantono dan Puspita Sari, terduga teroris yang tewas setelah bom yang mereka miliki meledak di kamar mereka di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo.

Berikutnya adalah DNS (14), AISP (10), dan HA (6), anak dari terduga teroris Deny Sulistiantono yang terpaksa ditembak mati karena melawan anggota di Jalan Sikatan IV, Kecamatan Tandes, Surabaya, Selasa kemarin, 15 Mei 2018.

NUR HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

4 jam lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.


Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

6 jam lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.


Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

22 jam lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

1 hari lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

4 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Hijrah Mantan Teroris

11 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

12 hari lalu

Ilustrasi kelompok bersenjata. Shutterstock
TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM


Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

18 hari lalu

Warga menggelar salat jenazag pada korban tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, setelah mereka dibawa ke rumah sakit al-Najjar, di Rafah di Jalur Gaza selatan 24 Januari , 2024. Total warga sipil yang tewas di wilayah kantong Palestina itu mencapai 25.100 sejak perang dimulai 7 Oktober. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.


BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

24 hari lalu

BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus berupaya mencerdaskan masyarakat untuk menyaring dan menyikapi konten bermuatan radikalisme di dunia maya.