TEMPO.CO, Semarang - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan anak korban terorisme, seperti anak-anak yang ayahnya gugur di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, akan mendapat santunan dari negara dan diperhatikan keberlangsungan pendidikannya. Keluarga korban bencana sosial akan mendapat bantuan pemerintah.
"Presiden sudah minta supaya anak-anak korban bencana sosial, (termasuk bencana sosial karena) teroris, akan diperhatikan," ucap Idrus di UTC, Jalan Kelud Raya, Sampangan, Semarang, Rabu, 16 Mei 2018.
Baca: Mapolda Riau Diserang, Dua Terduga Teroris Dilumpuhkan
Bantuan awal yang diberikan kepada anak-anak korban di Mako Brimob, kata Idrus, berupa uang Rp 15 juta untuk korban meninggal. Kementerian Sosial juga sudah melakukan kajian untuk memberikan perhatian terhadap keberlangsungan masa depan anak-anak itu, terutama pendidikan yang akan ditempuh.
Idrus menuturkan pemerintah daerah juga harus terjun langsung dalam menangani santunan itu. Keberlangsungan masyarakat korban bencana, baik alam dan sosial, adalah pekerjaan bersama.
Baca: Densus 88 Tangkap 13 Anggota yang Diduga Teroris JAD
Semua pihak terkait harus bergerak untuk menangani tunjangan korban ahli waris yang terkena dampak bencana alam dan bencana sosial, seperti teror. “Tidak hanya menteri, semua. Bawahan saya juga sudah bergerak," ujar Idrus.
Kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Selasa, 8 Mei 2018, mengakibatkan lima polisi gugur. Mereka adalah Bripda Syukron Fadhli, Ipda Yudi Rospuji, Briptu Fandy, Bripka Denny, dan Bripda Wahyu Catur Pamungkas. Sedangkan narapidana yang tewas dalam kerusuhan itu adalah Abu Ibrahim alias Syamsyu, tahanan kasus terorisme.