TEMPO.CO, Jakarta - Tiga orang yang sempat ditangkap di depan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, kini dibawa ke Markas Polres Jakarta Pusat. Dalam pemeriksaan sementara, ketiga orang itu adalah seorang pria berinisial J, 42 tahun, istrinya berinisial A (32), dan anaknya L (3,5).
Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu mengatakan sepeda motor yang dikendarai J dan ditumpangi istri serta anaknya sempat oleng saat berada di depan Markas Besar TNI AD.
"Istrinya menepuk punggung suaminya, ini salah jalan. Karena oleng dan membawa dua ransel, satu ransel panjang besar dan satu kecil berwarna hitam, karena ditepuk istrinya, jadi oleng, hilang keseimbangan, hingga akhirnya dia menabrak," kata Roma di depan pagar Mabes TNI AD, Senin, 14 Mei 2018.
Baca juga: Moeldoko: TNI Bisa Terjunkan Gultor Bantu Polisi Atasi Terorisme
Roma memastikan kejadian ini tidak terkait dengan teror. Keluarga tersebut sedang menuju Stasiun Pasar Senen dari tempat tinggal mereka di wilayah Kapuk, Jakarta Utara. Mereka akan pergi ke kampung halaman di Semarang, Jawa Tengah.
"Tidak ada diduga bom. Cuma SOP-nya kalau ketemu barang begitu," ujar Roma.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.00. Saat keluarga tersebut dibawa ke pos penjagaan, dua tas mereka dicek tim Satuan Gegana.
Setelah dicek, tas tersebut berisi pakaian dan popok. Adapun sepeda motor yang dikendarainya adalah Yamaha Xeon dengan plat nomor B-3190-UGP. Roma mengatakan keluarga tersebut saat ini dibawa ke kantor Polres Jakarta Pusat.
Saat Tempo ke lokasi, terlihat ada belasan personel TNI berjaga di depan pintu Mabes TNI AD, Jalan Veteran. Terpantau depan pagar ramai oleh penjagaan dan media. Terlihat anjing pelacak dan mobil Satuan Gegana masuk ke Mabes TNI AD pukul 20.00.