Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rektor Unair: Pelaku Teror Bom di Gereja Surabaya DO dari Kampus

image-gnews
Seorang petugas polisi forensik mengambil gambar puing dekat sepeda motor yang terbakar setelah ledakan di Gereja Pantekosta Surabaya Pusat (GPPS), di Surabaya, 13 Mei 2018. REUTERS/Beawiharta
Seorang petugas polisi forensik mengambil gambar puing dekat sepeda motor yang terbakar setelah ledakan di Gereja Pantekosta Surabaya Pusat (GPPS), di Surabaya, 13 Mei 2018. REUTERS/Beawiharta
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya M. Nasih mengklarifikasi informasi yang beredar mengenai status akademik terduga pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya pada 13 Mei 2018. Sebelumnya, beredar informasi di media sosial dan aplikasi perpesanan perihal status pelaku teror bom di gereja Surabaya, Dita Oepriarto, sebagai alumnus Universitas Airlangga angkatan 1991.

Nasih membenarkan Dita pernah belajar di Unair. "Yang bersangkutan memang pernah terdaftar sebagai mahasiswa Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran, bukan D3 Akuntansi," katanya kepada Tempo, Senin, 14 Mei 2018.

Baca: Pelaku Bom di Surabaya Satu Keluarga, Begini Pembagian Tugasnya

Dita, kata Nasih, tidak lulus alias dropped out (DO) dari program tersebut. Ia hanya menempuh 47 SKS dengan IPK 1,47. Saat kuliah, Dita tidak pernah aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan, baik di senat mahasiswa maupun unit kegiatan mahasiswa.

Dita juga tidak aktif di kegiatan keagamaan di masjid kampus Unair. "Dia dipastikan mempunyai guru dan pembimbing lain yang lebih intens dan terkini selain dosen sewaktu kuliah," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: Bom di Surabaya, Dunia Internasional: Kami Bersama Indonesia

Menurut Nasih tidak relevan jika publik mengkaitkan perilaku Dita dengan institusi Unair. "Yang jelas, universitas tidak pernah mengajarkan tindakan teror, radikal, tidak berperikemanusiaan, serta jauh dari nalar dan akal sehat," ujarnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemensos Ambil Alih Penanganan Anak-Anak Peledak Bom Surabaya

12 Juni 2018

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan menunjukkan foto keluarga Dita Upriyanto saat penggerebekan rumah terduga teroris di kawasan Wonorejo Asri, Surabaya, 13 Mei 2018. Keluarga dengan empat anak ini merupakan terduga pelaku peledakan di tiga gereja di Surabaya. ANTARA/Nanda Andrianta
Kemensos Ambil Alih Penanganan Anak-Anak Peledak Bom Surabaya

Kapolda Irjen Machfud Arifin mengatakan Kementerian Sosial akan menentukan pengasuh dan sekolah terbaik untuk anak-anak peledak bom Surabaya.


Komentar Mengejutkan Aman Abdurrahman Soal Bom Surabaya

25 Mei 2018

Presiden Jokowi (dua dari kanan) memantau langsung lokasi ledakan Bom Surabaya di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), 13 Mei 2018. Presiden juga menjenguk korban luka akibat bom gereja di di RS Bhayangkara di Surabaya. Biro Pers Setpres
Komentar Mengejutkan Aman Abdurrahman Soal Bom Surabaya

Terdakwa kasus terorisme, Aman Abdurrahman, menyampaikan pernyataan mengejutkan soal teror bom Surabaya.


Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

23 Mei 2018

Foto keluarga Dita Upriyanto, terduga pelaku bom di Surabaya pada 13 Mei 2018. Mereka diduga bagian dari Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Surabaya. Kepolisian
Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

Sidney Jones memprediksi aksi bom Surabaya yang melibatkan anak-anak merupakan kasus tunggal dan diharapkan tak terjadi lagi.


Aparat Gabungan Jaga Ketat Kegiatan Ibadah di Gereja Surabaya

20 Mei 2018

Situasi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Surabaya pasca ledakan bom yang terjadi pada 13 Mei 2018. TEMPO/Artika Sari Fahmi
Aparat Gabungan Jaga Ketat Kegiatan Ibadah di Gereja Surabaya

Gereja-gereja di Surabaya yang melaksanakan kegiatan misa maupun kebaktian mendapat penjagaan ketat oleh aparat keamanan, Minggu, 20 Mei 2018.


Polisi Serahkan 12 Jenazah Korban Meninggal Bom Surabaya

15 Mei 2018

Suasana duka saat sejumlah korban tewas bom di tiga gereja di Surabaya disemayamkan di rumah duka, di Surabaya, Jawa Timur, 14 Mei 2018. REUTERS/Beawiharta
Polisi Serahkan 12 Jenazah Korban Meninggal Bom Surabaya

Kepolisian menyerahkan 12 jenazah korban meninggal dalam peristiwa Bom Surabaya, Jawa Timur.


Pascateror Bom di Surabaya, Bandara Soekarno-Hatta Dijaga Ketat

15 Mei 2018

Polisi unit K-9 bersama anggota Brimob Polda Bali berjaga di terminal penumpang saat mulai beroperasinya Posko Terpadu Mudik Lebaran di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, 15 Juni 2017. Sekitar 1.500 personel gabungan dari berbagai unsur mulai disiagakan hingga 26 hari ke depan dalam mendukung kelancaran dan keamanan arus mudik/arus balik Lebaran tahun 2017 melalui bandara internasional tersebut. ANTARA FOTO
Pascateror Bom di Surabaya, Bandara Soekarno-Hatta Dijaga Ketat

Pasca-serangan teror bom di Surabaya, situasi dan kondisi di Bandara Soekarno-Hatta masih aman dan terkendali.


Antisipasi Teror, Pengamanan Asian Games 2018 Berlapis

14 Mei 2018

Sejumlah atlet pelatnas taekwondo berlatih di GOR POPKI, Jakarta. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Antisipasi Teror, Pengamanan Asian Games 2018 Berlapis

Antisipasi teror, pengamanan Asian Games 2018 akan dilakukan berlapis sesuai dengan standar internasional.


Jakarta Siaga 1, Tiga Info Soal Aksi Teroris di Gereja Santa Ana

14 Mei 2018

Sejumlah anggota Polisi Berjaga didepan Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, 14 Mei 2018. Info teror bom didapat Polsek Duren Sawit melalui seseorang yang menelfon melihat adanya mobil avanza yang melemparkan tas ransel ke Gereja tersebut. Tempo/Fakhri Hermansyah
Jakarta Siaga 1, Tiga Info Soal Aksi Teroris di Gereja Santa Ana

Polisi menetapkan Jakarta Siaga 1, mereka mendapat tiga laporan rencana aksi teroris di Gereja Santa Ana, Duren Sawit.


Jepang Mengutuk Serangan Bom di Gereja Surabaya

14 Mei 2018

Seorang petugas polisi forensik mengambil gambar puing dekat sepeda motor yang terbakar setelah ledakan di Gereja Pantekosta Surabaya Pusat (GPPS), di Surabaya, 13 Mei 2018. REUTERS/Beawiharta
Jepang Mengutuk Serangan Bom di Gereja Surabaya

Rentetan serangan teror tiga bom di gereja Surabaya membuat Jepang prihatin dan mengutuk tindakan itu.


Pidato Politik AHY Dibatalkan karena Bom di Surabaya

14 Mei 2018

Warga menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk korban bom gereja di Surabaya dalam aksi solidaritas di Solo, Jawa Tengah, 13 Mei 2018. Dalam aksi tersebut mereka juga mendoakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta hilangnya aksi-aksi terorisme di Indonesia. ANTARA/Maulana Surya.
Pidato Politik AHY Dibatalkan karena Bom di Surabaya

Pidato politik AHY ditunda sebagai bentuk empati atas peristiwa serangan bom di Surabaya, Ahad, 13 Mei 2018.