TEMPO.CO, Jakarta - Bom di Surabaya, Sidoarjo, dan terakhir di Polrestabes Surabaya menewaskan 21 orang. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin mengatakan, untuk korban luka akibat bom di Surabaya, Sidoarjo, dan Polrestabes Surabaya, yang terjadi sejak Ahad, 13 Mei, hingga hari ini, sebanyak 43 orang.
"Kalau digabung dengan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya tadi pagi, total ada 21 korban tewas," katanya saat jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, Senin, 14 Mei 2018. Dari jumlah itu, 13 orang yang tewas, di antaranya pelaku pengeboman.
Baca juga: Anak Perempuan Selamat dari Ledakan Bom di Mapolrestabes Surabaya
Ke-13 pelaku yang tewas, antara lain enam pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya; tiga pelaku bom di Rumah Susun (Rusun) Wonocolo, Taman, Sidoarjo; dan empat pelaku serangan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera menambahkan, dari masyarakat, ada sembilan korban tewas akibat bom di Surabaya, sampai saat ini ada tujuh jenazah yang diambil keluarga dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Baca juga: Ketika Risma Emosional Melihat Jasad Pelaku Bom Surabaya
"Total ada tujuh korban tewas yang diserahterimakan ke keluarga," ujar Barung. Penyerahan terakhir adalah Mayawati, 80 tahun, korban tewas dari jemaah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, di Jalan Ngagel Madya.